Iwan Wahyudi

DPRD Balikpapan Usul Belajar Tetap Tatap Muka, Tapi Dibatasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan mendorong Dinas Pendidikkan dan  Kebudayaan (Disdikbud)  mencari solusi agar siswa tak merasa jenuh. Karena sejak Maret lalu harus belajar secara daring dari rumah.

Begitupun ditahun ajaran baru ini yang telah dimulai pada 13 Juli, tidak ada kegiatan tatap muka atau siswa tidak datang ke sekolah. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Disdikbud Kota Balikpapan Nomor : 420/3460/Disdibud

“Dinas terkait harus mencari solusi agar siswa tidak jenuh, tapi tentu tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapabn Iwan Wahyudi.

Dia mengatakan, mungkin perlu ada perubahan sistem belajar untuk mengatasi kejenuhan. Tidak hanya mengandalkan  sitem daring. Dia pun mengusulkan kemungkinan bisa saja melakukan belajar tatap muka, tapi tidak sekaligus tapi bergantian

 “Misalnya jumlah murid dalam kelas ada 36 orang bisa dibagi empat atau lima, jadi dalam satu kelas bisa melakukan pembelajaran bersama guru dalam seminggu secara bergantian,” ujarnya.

 Karena kata dia, akan sangat berbeda belajar secara daring dengan tatap muka bertemu rekan-rekannya. “ karena bagaimanapun dunia mereka adalah sekolah, bertemu dengan teman-teman, dan bertemu dengan guru-guru,” ujarnya.

Terkait hal itu, pihaknya akan mengkomunikasikan dengan Disdikbud Kota Balikpapan, agar bisa dipertimbangkan. Karena sistem daring juga menyulitkan bagi siswa yang tidak memiliki gadget dan kuota internet. Khususnya siswa gakin.

“Jangankan membeli kuota, mungkin membeli handphone yang bisa untuk internet belum tentu bisa dan mereka harus juga kita perhatikan,” ujarnya.

“Tapi tentu pembelajaran tatap muka harus memperhatian protokol kesehatan. Tidak usah terlalu lama pembelajaran tatap muka, cukup satu jam dengan jumlah murid 5-10 orang,’

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.