Top Header Ad

Gubernur Kaltim Targetkan Swasembada Beras dalam Enam Bulan, Fokus Intensifikasi dan Irigasi

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja ke Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (9/5/2025).
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja ke Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (9/5/2025).

BABULU, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menargetkan daerahnya mampu mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras, dalam waktu enam bulan ke depan. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah yang saat ini masih mencapai lebih dari 50 persen.

Hal tersebut disampaikan Rudy saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja ke Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (9/5/2025).

“Insyaallah, kita mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Ini soal kedaulatan dan ketahanan pangan,” ujar Gubernur.

Menurut Rudy, peningkatan intensitas tanam menjadi kunci utama. Ia menargetkan padi bisa ditanam dua hingga tiga kali dalam setahun. Di sisi lain, infrastruktur pendukung seperti irigasi juga akan diperkuat.

“Kami akan membenahi sistem pengairan. Pompa dan jaringan pipa akan disiapkan agar sawah tetap teraliri air sepanjang tahun,” jelasnya.

BACA JUGA :

Kaltim saat ini memiliki sekitar 46.640 hektare sawah aktif, ditambah potensi besar dari lahan tidur yang belum dimanfaatkan. Untuk itu, Kementerian Pertanian mendorong Pemprov menyiapkan tambahan minimal 20.000 hektare lahan guna pengembangan sawah baru berbasis teknologi modern.

“Kami siap, bahkan bisa lebih dari itu. Yang penting sesuai arahan Pak Menteri, lokasi sawah tidak boleh jauh dari sumber air seperti sungai,” tambah Rudy.

Melalui program optimalisasi lahan dan pemanfaatan teknologi pertanian, Rudy Mas’ud optimistis swasembada beras di Kaltim bukan hanya wacana, melainkan target realistis yang segera terwujud.

Ia juga memberikan apresiasi kepada petani dan pelaku usaha tani yang selama ini menjadi pilar utama ketahanan pangan.

“Petani adalah ujung tombak. Semangat dan kerja keras kalian adalah fondasi ketahanan pangan kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses