SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Provinsi Kaltim memastikan ketersediaan bahan pokok masih mencukupi.
Hal itu disampaikanKepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim Fuad Assadin dalam akun Instagram resmi Pemerintah Provinsi Kaltim.
Dia mengatakan, ketersediaan dan pasokkan bahan pokok di Kaltim secara rata-rata pada pada awal Mei hingga 2,5 bulan kedepan. Namun kertersediaan memang lebih rendah dibandingkan pada awal April kemarin.
“Sebab ada gangguan pasokan akibat kebijakan social distancing (pembatasan sosial berskala besar/PSBB),” kata Fuad Assadin
Menurutnya, pembatasan keluar masuk orang ke Kaltim berimplikasi pada pelayaran sejumlah kapal yang memasok bahan pokok.
Karena kapal dilarang mengangkut penumpang kecuali bahan pokok, sehingga biaya operasional tak tercapai dan cenderung merugi.
“Ada beberapa kapal dari pelabuhan Samarinda dan Balikpapan, sempat menghentikan operasinya,” ujarnya.
“Namun pengangkutan melalui kontainer dan bahan pokok dari Surabaya lancar, hanya saja mereka rutenya Surabaya – Balikpapan,”.
“Dan Kondisi stabilitas di Balikpapan lebih baik dibandingkan Samarinda, terutama pemenuhan kebutuhan sayuran dan bumbu-bumbuan,” paparnya.
Kaltim memiliki 23 Pasar induk pantau tersebar di 10 kabupaten dan kota. Pemantauan dilakukan 15 petugas pantau yang tinggal di kabupaten dan kota masing-masing.
“Pemantauan dilakukan secara intensif setiap hari dan hasilnya dilaporkan ke Sistem Informasi Perdagangan (SIP) Kaltim,” ujarnya.
“Laporan diinput ke Informasi dan Pelaporan Perkembangan Harga Bapok Secara Nasional melalui Aplikasi SP2KP secara rutin setiap hari,”
Pemantauan harga dan pasokan dilakukan langsung ke pasar tradisional, ritel modern dan gudang distributor. Apabila terjadi kenaikan harga diluar kewajaran, pihaknya segera mengambil langkah koordinatif untuk menstabilkan harga.
“Hasil pemantauan di pasar rakyat, secara umum stok barang kebutuhan pokok tersedia cukup, sedangkan harga bahan pokok penting relatif stabil,” ujarnya.
Comments
comments
