Pertama Kalinya, Presiden Korsel Hadiri Sidang Pemakzulan Hari Ini


SEOUL, inibalikpapan.com – Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol akan hadiri sidang Mahkamah Konstitusi Selasa (21/1/2025) untuk persidangan pemakzulan dirinya.
Dikutip dari Associated Press, Yoon akan mendapatkan kesempatan untuk membela kasusnya atau menjawab pertanyaan tentang upayanya memberlakukan darurat militer dalam waktu singkat itu.
Yoon sudah berada dalam tahanan pekan lalu. Hal ini berdasarkan penyelidikan kriminal terpisah mengenai apakah ia memimpin pemberontakan dengan berusaha memberlakukan darurat militer pada awal Desember.
Parlemen batalkan darurat militer itu dalam beberapa jam.
Pengacaranya mengatakan Yoon akan hadir pada hari Selasa di Mahkamah Konstitusi, yang sedang meninjau mosi pemakzulan yang menuduhnya melanggar tugas konstitusionalnya.
Para hakim akan memutuskan apakah akan mencopotnya dari jabatan secara permanen atau mengembalikannya.
Seok Dong-hyeon, seorang pengacara yang menasihati Yoon, mengatakan tim akan melakukan yang terbaik untuk membantu presiden membuat pernyataan yang perlu.
Yoon dapatkan kesempatan untuk berbicara di pengadilan dan juga mungkin akan diinterogasi oleh hakim Mahkamah Konstitusi, kata seorang juru bicara pengadilan pada hari Selasa.
Keputusan Presiden Korsel itu untuk menghadiri sidang pemakzulan kontras dengan penolakannya yang kuat terhadap proses pidana terhadapnya.
Ia menolak untuk menjawab panggilan oleh penyidik atau menghadiri sesi interogasi.
Tim hukum Yoon telah membantah bahwa ia mendalangi pemberontakan.
Pemberontakan adalah kejahatan di Korea Selatan dengan hukuman penjara seumur hidup atau bahkan secara teknis dengan hukuman mati.
Ketika argumen lisan pada sidang pemakzulan mulai minggu lalu, pengacara Yoon mengatakan bahwa pemakzulan tersebut merupakan serangan politik terhadap presiden oleh partai-partai oposisi yang menyalahgunakan mayoritas parlemen mereka.
Hal ini tak terkait dengan menjaga ketertiban konstitusional.
Partai Demokrat, oposisi utama, bergabung dengan partai-partai minoritas dan juga 12 anggota Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Yoon.
Mereka memberikan suara dengan mayoritas dua pertiga untuk memakzulkan Yoon pada tanggal 14 Desember.
Terlihat pengamanan meningkat sebelum sidang pemakzulan Presiden Korsel itu di Mahkamah Konstitusi di pusat kota Seoul.
Hal ini terajdi setelah segerombolan pendukung Yoon yang marah mengamuk di pengadilan distrik yang mengeluarkan surat perintah untuk memperpanjang penahanannya pada hari Minggu pagi.
Puluhan bus polisi berjejer di kedua sisi jalan di depan pengadilan untuk membatasi akses ke tempat tersebut beberapa jam sebelum dimulainya sidang yang dijadwalkan pukul 2 siang atau 12:00 WIB nanti.
Dugaan sementara Yoon akan berangkat ke MK dari Pusat Penahanan Seoul tempat penahanannya dengan oleh kendaraan dinas pemasyarakatan, dengan pengawalan iring-iringan mobil Dinas Keamanan Presiden.
BACA JUGA