JAKARTA, Inibalikpapan.com – Dalam sepekan terakhir kasus COVID-19 terlihat melonjak. Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan semua pihak untuk waspada. Karena COVID-19 masih sangat dinamis dan juga tidak bisa diprediksi.
“Pandemi masih berlangsung dan sulit ditebak kapan berakhir. Dalam kondisi yang serba tak pasti ini, kita harus berhati-hati, tingkatkan kewaspadaan,” ujar Rahmad Handoyo dilansir dari Parlementaria.
“Jangan terlalu cepat menganggap COVID-19 sudah tidak ada atau tidak berbahaya lagi. Anggapan seperti itu salah besar, karena COVID-19 masih beresiko, khususnya bagi lansia,”
Rahmad menjelaskan pemerintah perlu menyampaikan kepada masyarakat, kondisi pandemi saat ini masih perlu perhatian. Ia juga meminta masyarakat tidak lengah dengan kondisi saat ini.
“Pandemi masih dinamis sehingga lonjakan sangat memungkinkan. Apalagi, Minggu lalu ada sub varian Omicron BA.4 dan BA.5. H. Kita tahu varian ini cepat menular meski gejala beratnya tidak seberat Omicron varian lainnya bukan berarti kita berleha-leha,” katanya.
Ia juga meminta pemerintah agar meningkatkan vaksinasi. Pasalnya saat ini, capaian vaksinasi nasionl masih di bawah 70 persen sesuai standar WHO.
Rahmad juga mengkritisi pernyataan para epidemiolog yang menyarankan pemerintah agar kebijakan PPKM Dicabut. Karena sudah tidak darurat ditengah peningkatan kasus harian COVID-19 beberapa pekan belakangan ini.
Rahmad justru menyangsikan etika komunikasi epidemiolog tersebut dengan menyebut saat ini tak lagi darurat diberlakukan PPKM. Apalagi, melihat situasi saat ini yang dihadapkan dengan peningkatan kasus COVID-19.
“Saya kira para epidemolog juga harus lebih hati-hati terutama yang kemarin diajak diskusi soal rekomendasi PPKM untuk dihentikan atau diganti dengan yang lain,” ujarnya.
Dia juga mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Meskipun sudah akan kelonggaran diantaranya diperbolehkan tidak menggunakan masker.
“Meski ada pelonggaran dan penyesuaian di tempat umum tidak wajib memakai masker bukan berarti bebas tidak bermasker kan tidak wajib artinya sukarela, tapi tetap disarankan pakai masker di tempat umum di ruang tertutup wajib,” ujarnya.