Top Header Ad

Sandera Bebas Imbas Gencatan Senjata, Hamas Bisa Kuasai Gaza?

Sandera Hamas Israel
Warga Palestina bersorak dengan terjadinya gencatan senjata (YouTube BBC)

GAZA, inibalikpapan.com – Hamas bebaskan tiga sandera Israel sedangkan Israel bebaskan 90 tahanan Palestina di hari pertama gencatan senjata.

Gencatan senjata tersebut memungkinkan warga Palestina untuk kembali ke lingkungan yang rusak untuk mulai membangun kembali kehidupan mereka.

Sementara itu, terlihat puluhan atau bahkan ratusan truk mengirimkan bantuan.

Di kawasan lain di Gaza, kerumunan orang bersorak untuk para pejuang Hamas yang muncul dari persembunyian.

Kembang api tak henti dalam perayaan saat bus-bus yang membawa para tahanan Palestina tiba di Ramallah di Tepi Barat, tempat ribuan orang menunggu untuk menyambut mereka.

Mereka yang bebas dari penjara-penjara Israel termasuk sandera 69 wanita dan 21 remaja laki-laki dari Tepi Barat dan Yerusalem, menurut Hamas.

Di Tel Aviv, ratusan warga Israel bersorak dan menangis di sebuah lapangan di luar markas pertahanan.

Mereka menyaksikan siaran langsung dari Gaza memperlihatkan tiga sandera perempuan warga Israel masuk ke dalam kendaraan Palang Merah dengan para pejuang Hamas mengelilinginya.

Militer Israel (IDF) katakan Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari telah bertemu kembali dengan ibu mereka.

IDF merilis sebuah video yang memperlihatkan mereka dalam keadaan sehat walafiat.

Damari, yang kehilangan dua jarinya saat ditembak pada hari ia diculik, tersenyum dan memeluk ibunya sambil mengangkat tangannya yang diperban.

“Doron, dan Emily – seluruh bangsa memeluk Anda. Selamat datang di rumah,” Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada seorang komandan melalui telepon.

Di Sheba Medical Center, para perempuan itu berteu kembali dengan keluarga mereka dalam pelukan panjang yang berubah dari tangisan menjadi tawa.

Damari yang tersenyum mengenakan bendera Israel di tubuhnya.

Mereka termasuk di antara lebih dari 250 orang yang diculik dan 1.200 orang yang tewas dalam serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023, kata Israel.

Lebih dari 47.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel, menurut pejabat medis di Gaza. Hampir seluruh 2,3 juta penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal. Sekitar 400 tentara Israel juga tewas.

Gencatan senjata menyerukan agar pertempuran berhenti, pengiriman bantuan ke Gaza dan pembebasan 33 dari hampir 100 sandera Israel oleh Hamas yang tersisa di fase pertama enam minggu.

Pembebasan itu imbalan atas hampir 2.000 tahanan Palestina di penjara Israel dimana kemungkinan besar telah meninggal.

Gencatan Senjata Jadi Kebebasan Hamas?

“Hari ini tak ada lagi tembakan senjata di Gaza,” kata Presiden AS Joe Biden pada hari terakhirnya menjabat.

Ia sambut baik gencatan senjata yang telah luput dari perhatian diplomasi AS selama lebih dari setahun.

“Kita mencapai titik ini hari ini karena tekanan Israel terhadap Hamas, yang dapatkan dukungan oleh Amerika Serikat.”

Bagi Hamas, gencatan senjata tersebut memberikan kesempatan untuk bangkit dari bayang-bayang setelah 15 bulan bersembunyi.

Polisi Hamas yang mengenakan seragam polisi biru dengan cepat menuju ke beberapa daerah.

Para pejuang bersenjata melaju melalui kota selatan Khan Younis, tempat kerumunan orang bersorak, “Salam untuk Brigade Al-Qassam,” sayap bersenjata kelompok tersebut.

“Semua faksi perlawanan tetap bertahan meskipun ada Netanyahu,” kata seorang pejuang kepada Reuters.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.