Top Header Ad
Top Header Ad

Israel Buka Blokade, Pengungsi Gaza Kembali Ke Kampung Halaman

Penduduk Gaza
Para penduduk Gaza tetap tak akan tinggalkan tanah kelahiran mereka meski 'diusir' Donald Trump (YouTube APNews)

KAIRO, inibalikpapan.com – Puluhan ribu pengungsi Gaza mulai bergerak di sepanjang jalan utama menuju utara di Gaza pada Senin (27/1/2025) setelah militer Israel (IDF) membuka blokade jalan.

Pembukaan blokade itu setelah kelompok militan Hamas setuju untuk menyerahkan sandera perempuan Israel Arbel Yehud dan dua sandera lainnya.

Tayangan televisi menunjukkan kerumunan besar bergerak dan para saksi mengatakan penduduk pertama tiba di Kota Gaza pada dini hari setelah titik penyeberangan pertama di Gaza tengah dibuka pada pukul 7.00 pagi waktu setempat (12:00 WIB).

Penyeberangan lainnya dijadwalkan dibuka pada pukul 14:00 WIB

Mereka memperingatkan mereka agar tidak mendekati posisi pasukan Israel.

“Pemindahan militan atau senjata melalui rute ini ke Jalur Gaza utara akan dianggap sebagai pelanggaran perjanjian. Jangan bekerja sama dengan entitas teroris mana pun yang mungkin mencoba mengeksploitasi Anda untuk mentransfer senjata atau materi terlarang,” kata militer.

Saat militer Israel buka penyeberangan, ribuan keluarga pengungsi Gaza bersorak di tempat penampungan dan perkemahan tenda.

“Tidak tidur, saya telah mengemas semuanya dan siap berangkat saat fajar menyingsing,” kata Ghada, seorang ibu lima anak. “Setidaknya kami akan kembali ke rumah, sekarang saya bisa mengatakan perang telah berakhir dan saya harap akan tetap tenang,” katanya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

Berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata, penduduk Gaza utara akan kembali pada akhir pekan.

Tetapi IDF katakan mengatakan bahwa Hamas telah melanggar kesepakatan dengan tidak membebaskan sandera sipil Yehud dan menutup penyeberangan.

Pada Minggu malam, mediator Qatar mengatakan Hamas telah setuju untuk membebaskan Yehud dan dua sandera lainnya sebelum Jumat.

Sebagai gantinya Israel akan mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara mulai Senin pagi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi pada Minggu Hamas akan bebaskan Yehud, prajurit Agam Berger, dan sandera lainnya.

Dia juga mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa Israel akan mengizinkan keluarga Gaza yang mengungsi untuk kembali ke rumah di utara daerah kantong Palestina mulai Senin pagi.

“Perdana menteri menegaskan kembali bahwa Israel tidak akan menoleransi pelanggaran perjanjian apa pun. Kami akan terus bertindak untuk memulangkan semua sandera kami. Baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu.

Menyusul pengumuman Qatar, Hamas mengatakan pada Senin pagi bahwa mereka menyerahkan informasi kepada para mediator terkait daftar sandera Israel yang akan dibebaskan selama fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza.

Langkah gencatan senjata oleh mediator Qatar dan Mesir ini akan memungkinkan sekitar 650.000 warga Palestina di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk kembali ke rumah-rumah di utara daerah kantong itu.

Lebih dari 47.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan itu, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Hamas menyandera sekitar 250 orang selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut penghitungan IDF.

Hal ini memicu pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.

Puluhan ribu warga Palestina telah menunggu selama dua hari di blokade jalan untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

Para pengungsi Gaza itu suarakan rasa frustrasi setelah Israel menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata dan menolak membuka titik penyeberangan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses