KPI Balikpapan Kenalkan AI RUVision, Teknologi Deteksi Bahaya di Kilang

Balikpapan, inibalikpapan.com — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan resmi memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama RUVision. Teknologi ini siap meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional di kilang mereka.

Teknologi ini menggabungkan sistem CCTV dengan analitik berbasis AI, sehingga bisa memantau kondisi lapangan lebih cepat dan akurat. Peluncurannya dilakukan di Ruang Pusat Pengendalian Kilang (RPPK) Kilang Balikpapan II.

Komisaris Independen PT KPI, Prabunindya Revta Revolusi, memberikan dukungan penuh untuk inovasi ini. Menurutnya, RUVision adalah langkah brilian yang harus terus dikembangkan.

“Saya sangat mendukung inovasi ini. Teknologi seperti AI RUVision penting untuk meningkatkan keselamatan kerja di kilang,” ujar Prabu dalam siaran pers, Senin (28/4).

AI RUVision memang dirancang fokus untuk deteksi dini potensi bahaya. Sistem ini bisa secara otomatis mengenali aktivitas berisiko di area kilang, mulai dari kecepatan kendaraan berlebih sampai indikasi kebocoran bahan berbahaya.

Prabu menambahkan, inovasi seperti ini adalah bukti Pertamina serius dalam transformasi digital. “Kalau sistem ini sudah matang, rencananya akan diimplementasikan di seluruh lini Pertamina,” bebernya.

Dengan teknologi ini, pengawasan di area kilang yang luas jadi lebih optimal, sekaligus meminimalkan risiko gangguan produksi maupun kecelakaan kerja. PT KPI Unit Balikpapan juga sekaligus mencatatkan diri sebagai pionir digitalisasi di sektor energi nasional.

Prabu juga menekankan pentingnya deteksi cepat sebelum insiden terjadi. “Kalau bisa deteksi lebih awal, kita bisa tangani lebih cepat juga. CCTV berbasis AI ini jadi solusi efektif,” lanjutnya.

Kecanggihan AI RUVision

Dalam demo yang tampil, AI RUVision memperlihatkan kecanggihannya: bisa mengukur kecepatan kendaraan di dalam area kilang dan mendeteksi potensi kebocoran hanya lewat analisis visual.

General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, juga tak ketinggalan memberikan apresiasi. Ia menyebut inovasi ini tidak hanya canggih, tapi juga hemat biaya.

“Alhamdulillah, teman-teman berhasil meng-upgrade CCTV lama tanpa harus ganti perangkat baru. Ini jelas menghemat anggaran dan membantu operator lebih mudah menganalisis situasi,” kata Anto.

Diskusi interaktif menjadi penutupan pada acara peluncuran ini. Berbagai ide segar muncul, termasuk rencana mengembangkan RUVision agar bisa mendeteksi pelanggaran protokol keselamatan dan terintegrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT).

AI RUVision menjadi bagian dari strategi memperkuat ketahanan energi nasional lewat teknologi berkelanjutan. Semua tetap berpijak pada prinsip keselamatan kerja sebagai prioritas utama.***