Setelah Pembebasan Tiga Sandera Hamas, Israel Bebaskan Puluhan Warga Palestina

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Hamas bebaskan sandera Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi juga Or Levy dimana ketiga pria itu tampak kurus, lemah, dan pucat saat Israel bebaskan puluhan warga Palestina dalam tahap terakhir gencatan senjata, hari Sabtu (8/2/2025).
Mereka dalam kondisi yang lebih buruk daripada 18 sandera yang sebelumnya telah dibebaskan berdasarkan gencatan senjata yang disepakati bulan lalu.
“Dia tampak seperti tengkorak, sungguh mengerikan melihatnya,” kata ibu mertua Ohad Ben Ami, Michal Cohen, kepada Channel 13 News saat ia menyaksikan upacara penyerahan dari televisi.
Tampak para sandera menjawab pertanyaan dari anggota Hamas sementara militan lainnya yang bersenjatakan senapan otomatis berdiri di setiap sisi.
Para sandera kemudian dibawa dengan mobil ICRC ke pasukan Israel dan masuk ke Israel.
Mereka bertemu kembali dengan anggota keluarga dalam senyuman dan air mata, lalu langsung menuju ke rumah sakit. “Kami sangat merindukanmu,” kata ibu Or Levy, Geula, sambil memeluk putranya.
PM Israel Prihatin
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pemandangan para pendeta Yahudi itu mengejutkan dan akan ditangani.
Presiden Israel Isaac Herzog menggambarkan upacara pembebasan itu sebagai tindakan sinis dan kejam. “Inilah gambaran kejahatan terhadap kemanusiaan,” katanya.
Forum Keluarga Sandera mengatakan gambar ketiga orang tersebut mengingatkannya pada para penyintas kamp konsentrasi Nazi selama Holocaust.
“Kita harus mengeluarkan SEMUA SANDERA dari neraka,” katanya.
Sebagai imbalan atas pembebasan para sandera, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina.
Beberapa di antaranya dapat hukuman karena terlibat dalam serangan yang menewaskan puluhan orang, serta 111 orang yang ditahan di Gaza selama perang.
Kerumunan massa yang bersorak menyambut bus-bus tersebut saat tiba di Gaza. Mereka memeluk para tahanan saat mereka turun.
Beberapa dari mereka menangis kegirangan dan merobek gelang sejak dari penjara dari pergelangan tangan mereka.
Di antara mereka yang dibebaskan di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, adalah Eyad Abu Shkaidem.
Ia kena hukuman seumur hidup di Israel karena mendalangi serangan bunuh diri sebagai balas dendam atas pembunuhan para pemimpin Hamas oleh Israel tahun 2004.
“Hari ini, saya terlahir kembali,” kata Shkaidem kepada wartawan saat tiba di Ramallah, seiring sorak sorai penonton.
Layanan medis Red Crescent Merah Palestina mengatakan enam dari 42 orang yang dibebaskan di Tepi Barat dalam kondisi kesehatan yang buruk dan dibawa ke rumah sakit.
“Beberapa tahanan mengeluhkan perlakuan buruk. Pendudukan itu mempermalukan kami selama lebih dari setahun,” kata Shkaidem.
Pertukaran ini adalah yang teranyar dalam serangkaian pertukaran yang sejauh ini telah mengembalikan 16 sandera Israel dan lima warga Thailand serta membebaskan 583 tahanan dan tahanan Palestina.
Tahap pertama gencatan senjata selama 42 hari yang dengan mediator Washington, Kairo, dan Doha, sebagian besar telah berlangsung sejak mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.
Negosiasi tahap kedua mulai minggu ini dengan tujuan memulangkan sandera yang tersisa. Sekaligus adanya penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza sebagai persiapan untuk mengakhiri perang secara permanen.
BACA JUGA