BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Balikpapan nasih tinggi dari rata-rata nasional. Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Agus Budi.
Tahun lalu TPT msih berada di angka 7,29 persen. Masih jauh dari target rencana pembangunan jangka menengah daerah (JPMD) 2021 yakni 4,55 persen atau selisih 2,42 persen. Begitupun dengan angka kemiskinan belum sesuai target.
Agus Budi mengatakan, sebagai pintu gerbang Kaltim sehingga sulit menurunkan angka pengangguran. Sehingga berdampak pada angka kemiskinan. Karena targetnya bisa menurunkan hingga mencapai 2,3 persen angka kemiskinan.
“Ini yang menjadi masalah. Karena kita sebagai pintu gerbang. Sehingga jika dilihat dari angkanya masih relatif besar,” ujarnya.
Masih tingginya angka pengangguran yang berefek pada angka kemiskinan menjadi bahan evaluasi Pemkot Balikpapan. Bahkan jika dibandingkan dengan kota dan kabupaten lain terbilang tinggi dengan jumlah penduduk 700 ribu.
Data Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2020, rata-rata yang masuk dalam kategori miskin merupakan tamatan SD dan SLTP. Data BPS tahun 2019 menunjukkan persentase lulusan SD dan SMP berada di angka 66,69 persen.
“Arata-rata atau sebagian besar merupakan warga dari luar daerah yang datang ke Kota Balikpapan karena mengadu nasib,” ujarnya.
Dia mencontohkan, dari 465 penerima bantuan sosial tahap kedua dari Kemensos, ada 257 penerima bantuan yang berasal dari luar Balikpapan. Atau sekitar 55,27 persen dari jumlah totalnya merupakan penduduk dari luar daerah.