ASN Diminta Ikut Sosialisasikan Enam Paket Program Gratispol Pemprov Kaltim

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni meminta aparatur sipil negeri (ASN) ataupun pegawai ikut mensosialisasikan program Gratispol yang telah diluncurkan, Senin 21 April 2025.
Ada enam paket program unggulan Gratispol yang diluncurkan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur H Seno Aji, di Plenary Hall Gelora Kadrie Oening Samarinda, kemarin.
“Oleh karena itu, saya berharap semua karyawan karyawati dilingkup Setdaprov Kaltim mengetahui dan memahami apa saja Gratispol,” ujarnya, saat memimpin apel pagi di Halaman Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (22/4/2025).
“Sehingga kalau masyarakat ada yang bertanya kepada semua karyawan atau ASN Provinsi Kaltim, maka sejatinya kita harus memberikan informasi,” lanjutnya.
Enam paket program Gratispol, yakni pertama, gratis seragam sekolah yang diperuntukkan bagi siswa-siswi baru. Kedua, program gratispol administrasi kepemilikan rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Gratispol yang ketiga adalah ibadah umrah dan perjalanan spiritual gratis bagi marbut masjid dan penjaga rumah ibadah non muslim dengan syarat sudah melaksanakan tugasnya minimal dua tahun, jadi tidak semua marbut masjid maupun penjaga rumah ibadah yang baru, tunggu dua tahun baru bisa mendaftar untuk mengikuti program umrah gratis ini,” jelasnya.
Kemudian Gratispol yang empat adalah pendidikan gratis jenjang SMA/SMK/MA, SLB, pemerintah provinsi memberikan tambahan untuk Bosda (bantuan operasional sekolah daerah).
“Dengan penambahan Bosda ini, maka sekolah tidak boleh memungut biaya dari siswa, itulah makanya menjadi pendidikan gratis tingkat SMA dan sederajat,” ujarnya
BACA JUGA :
Kemudian untuk perguruan tinggi ada dua pola, pertama pendidikan gratis di wiayah Kaltim siapapun yang memenuhi syarat, minimal sudah tiga tahun berdomisili di Kaltim.
“Minimal usianya 25 tahun untuk S1, 35 tahun untuk S2 dan 40 tahun untuk S3, biaya kuliah akan ditanggung pemprov, dan diluar kebutuhan kuliah tanggung jawab mahasiswanya,” ujarnya.
Diluar Kaltim, kata Sri Wahyuni, diberikan beasiswa untuk S1, S2 dan S3, tetapi tentu dengan kuota dan persyaratan diantaranya adalah prestasi mahasiswa yang bersangkutan.
.
“Jadi mengapa perlu persyaratan, karena kita tidak ingin program Gratispol dimanfaatkan orang luar yang datang ke Kaltim untuk menikmati program tersebut, boleh mengikuti Program Gratispol minimal sudah tiga tahun berdomisili di Kaltim,” ujarnya.
.
Gratispol selanjutnya adalah kesehatan gratis, kalau ada keluarga yang belum menjadi anggota BPJS Kesehatan, atau sudah menjadi anggota tetapi menunggak preminya, dan perlu berobat silahkan datang ke fasilitas kesehatan yang dibawah Pemprov Kaltim, ini akan difasilitasi lewat kegiatan program kesehatan gratis.
.
“Gratispol yang enam adalah gratis internet setiap desa, kita mencatat kurang lebih masih ada 51 desa yang belum terkoneksi internet itu akan menjadi prioritas, dan seluruh desa di Kaltim akan difasilitasi internet gratis,” ujarnya “Bagi pendidikan gratis silahkan cek di https://pendidikan.gratispol.kaltimprov.go.id tolong informasi ini disampaikan dan sebarluaskan kepada semua pihak,” tandasnya (pemprovkaltim
BACA JUGA