Banjir dan Longsor Landa Balikpapan Utara, Ratusan Warga Terdampak dan Fasilitas Publik Terendam

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan pada Rabu malam (19/6/2025) memicu banjir besar dan longsor di sejumlah kawasan padat penduduk di Kecamatan Balikpapan Utara.
Tiga kelurahan terdampak paling parah yakni Gunung Samarinda Baru, Muara Rapak, dan Batu Ampar, dengan total ratusan kepala keluarga (KK) harus berjibaku menghadapi bencana hidrometeorologi ini.
Plt Camat Balikpapan Utara, Ruddy Siswanto, mengatakan bahwa hujan berintensitas tinggi menyebabkan genangan air hingga 1,5 meter serta sejumlah titik longsor.
Menurutnya, bencana ini kembali mengungkap kerentanan tata ruang dan sistem drainase di wilayah-wilayah bertopografi curam dan berpenduduk padat.
“Di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, banjir merendam RT 2, 3, 27, 29, dan 33, dengan total warga terdampak sekitar 220 KK,” ujar Ruddy saat dikonfirmasi, Jumat (20/6/2025).
Banjir Menyebar, Longsor Mengancam
Di Kelurahan Muara Rapak, genangan air dilaporkan terjadi di RT 4, 5, 18, 39, 45, 65, dan 87. Sedangkan di Batu Ampar, banjir menggenangi RT 5, 28, 39, 74, dan 76.
Tak hanya banjir, pergerakan tanah dan longsor juga menghantui warga. Longsor dilaporkan di RT 8 Kelurahan Gunung Samarinda Baru, RT 15 dan 16 Kelurahan Muara Rapak, serta RT 5 dan 19 Kelurahan Batu Ampar. Penanganan sementara dilakukan dengan pemasangan terpal untuk mencegah longsor susulan.
“Sudah kami tangani sementara. Tapi kondisi ini menunjukkan bahwa wilayah kami memang masuk dalam zona rawan bencana,” tegas Ruddy.
BACA JUGA :
Pelayanan Publik Terganggu: Puskesmas Tergenang
Kondisi makin memprihatinkan ketika salah satu Puskesmas di Kelurahan Gunung Samarinda turut terendam air. Fasilitas kesehatan tersebut berada di lokasi cekungan yang memudahkan air menggenang.
“Kami akan evaluasi sistem drainase di sekitar puskesmas. Perlu kemungkinan pengalihan alur air atau revitalisasi saluran pembuangan,” katanya.
Bantuan Darurat Disalurkan, Koordinasi Terus Berjalan
Pemerintah Kecamatan telah melakukan pemantauan langsung, mendata warga terdampak, dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Balikpapan untuk menyalurkan bantuan makanan siap saji.
“Bantuan sudah kami salurkan ke beberapa titik terdampak, termasuk ke Gunung Samarinda Baru. Koordinasi dengan kelurahan terus berjalan untuk pemantauan dan distribusi bantuan lanjutan,” jelas Ruddy.
Waspada Bencana Iklim: Balikpapan Butuh Solusi Jangka Panjang
Ruddy mengingatkan bahwa ketiga kelurahan tersebut merupakan zona merah rawan banjir dan longsor. Wilayah berkontur, minim resapan, serta terdesak pembangunan permukiman memperparah risiko saat musim hujan ekstrem seperti sekarang.
“Perlu ada solusi jangka panjang: dari pembenahan drainase, reboisasi, hingga relokasi kawasan berisiko tinggi. Ini bukan hanya soal mitigasi, tapi juga soal keselamatan warga,” pungkasnya.
BACA JUGA