Balikpapan Perkuat Sistem Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir, Seluruh Kelurahan Wajib Terapkan Pemilahan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus memperkuat komitmennya dalam pengelolaan sampah berbasis sumber, sebagai upaya mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Budisusetyo, menegaskan bahwa seluruh wilayah—mulai dari kecamatan hingga kelurahan—harus menerapkan sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh, mulai dari tingkat rumah tangga hingga ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Kita tidak bicara soal peningkatan dulu. Yang penting sekarang adalah bagaimana seluruh wilayah bisa menerapkan pengelolaan sampah seperti yang sudah dilakukan di Kelurahan Gunung Bahagia,” ujar Budisusetyo dalam agenda monitoring program persampahan.
Evaluasi dan Instruksi Menyeluruh
Wawali menekankan pentingnya evaluasi rutin di masing-masing kelurahan untuk menakar keberhasilan program. Menurutnya, keberlanjutan sistem ini sangat bergantung pada konsistensi pemilahan sampah sejak dari sumbernya, yaitu rumah tangga.
“Kita akan lihat sejauh mana tiap kelurahan bisa menjalankan pemilahan dan pengelolaan. Termasuk tantangan atau kendala yang mereka hadapi di lapangan,” jelasnya.
Ia menargetkan bahwa seluruh kawasan Kota Balikpapan harus sudah menerapkan pemilahan sampah dari hulu ke hilir sebagai standar baru dalam tata kelola lingkungan.
BACA JUGA :
Enam Kecamatan, 34 Kelurahan Wajib Terapkan Pemilahan
Langkah strategis ini akan diinstruksikan secara menyeluruh kepada enam kecamatan dan 34 kelurahan di Balikpapan, sebagai bagian dari program pengelolaan sampah terpadu.
“Ini bukan lagi himbauan, tapi akan menjadi instruksi langsung. Semua wilayah harus memulai dari pemilahan di tingkat rumah tangga, dan diakhiri dengan proses yang benar di TPA,” tegas Budisusetyo.
Selaras dengan Target Nasional
Kebijakan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia terkait pengurangan sampah nasional sebesar 50 persen. Budisusetyo menyebut, langkah ini menjadi bagian dari kontribusi daerah dalam mendukung target nasional pengelolaan sampah yang ambisius namun realistis.
“Ini merupakan keinginan dari Bapak Presiden. Target nasional pengurangan sampah sebesar 50 persen harus kita dukung bersama,” katanya.
Masyarakat Didorong Aktif Terlibat
Pemerintah Kota menyadari bahwa kesuksesan pengelolaan sampah tidak bisa bertumpu pada kerja birokrasi semata. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan bersih dan lestari.
“Tanpa kesadaran kolektif masyarakat, program ini tidak akan berjalan optimal. Karena itu kami mengajak seluruh warga untuk memilah sampah dari rumah dan mendukung pengelolaan sampah terpadu di lingkungan masing-masing,” tutupnya.
BACA JUGA