Top Header Ad
Top Header Ad

Cyberbullying Ancam Psikis Anak, 48 Persen Anak Pernah Alami Perundungan Online

Anak-anak Papua.
Anak-anak Papua.

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan melawan perundungan siber (cyberbullying) yang kian marak menimpa anak-anak dan remaja di ruang digital.

Pernyataan ini disampaikan Meutya saat menghadiri pemutaran perdana terbatas film “Cyberbullying”. Ia menegaskan bahwa cyberbullying adalah tindakan yang melanggar hukum, mengganggu kesehatan mental anak, dan tidak boleh diremehkan.

“Cyberbullying tidak hanya terjadi di dunia maya, tapi dampaknya sangat nyata terhadap psikis anak-anak. Ini masalah serius yang harus dihentikan,” tegas Meutya.

48 Persen Anak Pernah Alami Perundungan Online

Merujuk data terbaru, Meutya menyebut bahwa sekitar 48 persen anak yang sudah mengakses internet mengaku pernah menjadi korban cyberbullying. Perundungan digital ini sering kali terjadi di ruang privat seperti grup pertemanan dan aplikasi perpesanan, sehingga sulit dideteksi oleh sistem.

“Perundungan siber tidak hanya di ruang publik, tapi juga banyak terjadi secara tertutup, yang membuatnya lebih berbahaya karena sulit terpantau,” jelasnya.

Langkah Pemerintah: Literasi Digital & Pemutusan Akses

Kementerian Komunikasi dan Digital terus melakukan berbagai langkah pencegahan, mulai dari memutus akses konten cyberbullying hingga memperkuat literasi digital kepada masyarakat.

Fokus utama edukasi ini menyasar kalangan pelajar, guru, dan orang tua, agar dapat mengenali, melaporkan, dan mencegah perundungan digital sejak dini.

Meutya juga mendorong pemahaman publik bahwa perilaku cyberbullying adalah bentuk kekerasan berbasis teknologi yang berdampak jangka panjang.

“Masyarakat harus sadar bahwa perundungan digital adalah bentuk kekerasan dan bisa berdampak traumatis. Kita butuh kesadaran kolektif untuk menghentikannya,” ujar Meutya.

Apresiasi Film “Cyberbullying” sebagai Media Edukasi

Dalam kesempatan tersebut, Meutya memberikan apresiasi kepada DL Entertainment atas peluncuran film “Cyberbullying”, yang mengangkat persoalan perundungan digital terhadap anak-anak dan remaja.

Menurutnya, konten edukatif seperti film ini sangat penting untuk menjangkau masyarakat luas, meningkatkan kesadaran, dan mendorong pembentukan ruang digital yang lebih sehat.

“Kita butuh tayangan seperti ini. Semoga film ini bisa ditayangkan tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai kota dan daerah di Indonesia,” harap Meutya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses