Hamas Sudah Serahkan Daftar Nama Tawanan Israel


YERUSALEM, inibalikpapan.com – Hamas katakan telah serahkan nama tiga tawanan wanita Israel yang akan mereka bebaskan kepada mediator.
“Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan, kami memutuskan untuk membebaskan hari ini: Romi Gonen, 24 tahun, Emily Damari, 28 tahun, dan Doron Steinbrecher, 31 tahun,” kata Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, pada Minggu (19/1/2025).
Dilansir dari Al Jazeera, pihak berwenang Israel telah mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima daftar tersebut.
Pengumuman tersebut berpotensi membuka jalan bagi gencatan senjata yang seharusnya mulai pukul 8:30 pagi waktu setempat atau 13:30 WIB setelah penundaan selama berjam-jam.
Sementara itu, militer Israel (IDF) melanjutkan genosidanya di Gaza meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.
Insiden ini menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina dan melukai 25 lainnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk tidak memulai gencatan senjata di Gaza sampai Hamas mengeluarkan nama-nama tawanan yang akan mereka bebaskan.
“Perdana menteri menginstruksikan IDF bahwa gencatan senjata, yang seharusnya mulai berlaku pada pukul 8:30 pagi, tidak akan mulai sampai Israel memiliki daftar [tawanan] yang Hamas janji akan bebaskan,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Hamas Sebut Ada Kesalahan Teknis Tapi Berkomitmen Gencatan Senjata
Dalam sebuah pernyataan tak lama setelah itu, Hamas menyalahkan keterlambatan penyerahan nama-nama tersebut pada karena alasan teknis.
Hamas sebut pihaknya berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata minggu lalu.
Peringatan Netanyahu muncul beberapa jam setelah pidatonya di mana ia mengatakan Israel mempertahankan hak untuk melanjutkan perang di Gaza.
Bahkan ia katakan negaranya mendapat dukungan dari Amerika Serikat untuk melakukannya jika tahap kedua gencatan senjata tidak membuahkan hasil.
Dalam perkembangan terkait, partai Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan kanan jauh Itamar Ben-Gvir mengumumkan akan meninggalkan koalisi yang berkuasa di negara.
Ia protes atas apa yang ia sebut perjanjian gencatan senjata yang memalukan di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Jewish Power menyebut kesepakatan gencatan senjata itu sebagai kapitulasi terhadap Hamas.
Ia mengecam apa yang ia sebut sebagai pembebasan ratusan pembunuh dan pengingkaran atas pencapaian IDF dalam perang di Gaza.
Netanyahu mempertahankan mayoritas tipis di parlemen Israel meskipun mereka mengundurkan diri.
BACA JUGA