Top Header Ad

Hasil Survei, Mayoritas Jurnalis Perempuan di Balikpapan Pernah Jadi Korban Kekerasan

Jurnalis / Ilustrasi / faktualnew
Jurnalis / Ilustrasi / faktualnew

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Jurnalis Perempuan di Balikpapan masih kerap menjadi korban kekerasan. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Balikpapan.

Demikian disampaikan Kepala Divisi Organisasi, Gender, Anak, dan Kelompok Marjinal AJI Balikpapan Dina Angelina dalam diskusi publik memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan pada Selasa 10 Desember 2024.

Dia mengatakan, dari 17 responden yang merupakan jurnalis perempuan di Balikpapan, 62,5% mengaku pernah menjadi korban kekerasan verbal, dan 58,8% mengalami kekerasan berbasis gender.

Bahkan yang mengejutkan lagi, yakni bahwa 64,7% jurnalis perempuan pernah menyaksikan pelecehan berbasis fisik atau verbal di lingkungan kerja mereka.

“Hal ini menjadi perhatian penting, karena kekerasan atau pelecehan ternyata juga terjadi di kalangan jurnalis itu sendiri,” ujar Dina dalam siaran pers AJI Balikpapan.

Dalam kesempatan itu, Dina juga menyebutkan, diskusi ini merupakan bagian dari kampanye nasional AJI Indonesia dalam memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) yang berlangsung selama 16 hari.

“Kami ingin mengangkat isu penting tentang pemberitaan yang ramah gender dan menciptakan ruang aman bagi jurnalis perempuan,” kata Dina.

BACA JUGA : Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Makin Meningkat

Dina menambahkan, diskusi ini bertujuan memberikan wawasan dan perspektif terkait kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Baik dari sisi jurnalis maupun korban.

Diskusi yang digelar di Puan Kopi Balikpapan ini mengusung tema “Menulis Pemberitaan Ramah Gender dan Menciptakan Ruang Aman untuk Jurnalis Perempuan di Balikpapan.”

Dua narasumber yang dihadirkan yakni Kepala UPTD PPA DP3AKB Balikpapan Esti Santi Pratiwi dan Psikolog Patria Rahmawati.

Esti Santi Pratiwi mengatakan, hinggai Oktober 2024, tercatat ada 218 kasus kekerasan yang dilaporkan ke UPTD PPA DP3AKB Balikpapan, dengan dominasi kasus kekerasaan seksual.

Lebih memprihatikan lagi, dari ratusan kasus kekerasan seksual tersebut,  pelakunya sering kali merupakan orang terdekat korban.

Sementara, Patria Rahmawati menyebutkan, jenis-jenis kekerasan yang sering dialami perempuan. Secara fisik, verbal, maupun kekerasan seksual, serta dampak pemberitaan terhadap penyintas kekerasan.

“Pemberitaan yang tidak hati-hati bisa memperburuk kondisi psikologis korban. Kalimat atau parafrase yang tidak tepat bisa memberikan dampak negatif bagi korban dan keluarganya,” katanya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.