Indonesia Capai Kemajuan Penting dalam Negosiasi Perdagangan dengan AS

JAKARTA, Inibalikpapa.com— Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan capaian signifikan hasil kunjungan delegasi Indonesia ke Amerika Serikat.
Dalam sejumlah pertemuan strategis dengan pejabat tinggi pemerintahan AS, Indonesia berhasil membuka jalan bagi kerja sama ekonomi yang lebih adil dan setara.
“Kami bertemu dengan U.S. Trade Representative, Secretary of Commerce Lutnick, Secretary of Treasury Bessent, serta Direktur National Economic Council, untuk membahas berbagai isu utama,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Indonesia Ajukan Proposal Komprehensif, Dapat Apresiasi dari AS
Presiden Prabowo Subianto, menurut Airlangga, menyambut baik apresiasi Pemerintah Amerika Serikat terhadap proposal Indonesia.
Proposal tersebut dinilai komprehensif karena tidak hanya mencakup penyesuaian tarif perdagangan, tetapi juga mengaddress hambatan non-tarif dan langkah konkret untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.
“Neraca perdagangan kita sekitar USD19 miliar, dan kita berkomitmen lebih dari USD19,5 miliar, termasuk proyek pembelian dari Amerika,” terang Airlangga.
Dorong Kesetaraan Tarif dan Level Playing Field
Dalam perundingan tersebut, Indonesia secara tegas meminta kesetaraan perlakuan tarif resiprokal untuk komoditas ekspor utama, agar bersaing setara dengan negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh.
“Kita ingin equal level playing field dengan negara lain di pasar Amerika,” kata Airlangga, menekankan pentingnya prinsip keadilan perdagangan dalam hubungan bilateral.
BACA JUGA :
Investasi Strategis dan Pembahasan Critical Minerals
Selain negosiasi tarif, Airlangga juga mengungkapkan bahwa perusahaan Indorama berencana melakukan investasi sebesar USD2 miliar di Louisiana, AS, untuk proyek Blue Ammonia. Isu terkait critical minerals juga menjadi agenda pembahasan penting antara kedua negara, mengingat peran strategisnya dalam transisi energi bersih.
Pembentukan Tiga Satgas Baru untuk Percepatan Implementasi
Sebagai tindak lanjut konkret, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan tiga Satuan Tugas (Satgas) baru:
- Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi — mempercepat realisasi hasil perundingan.
- Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK — menjaga stabilitas ketenagakerjaan nasional.
- Satgas Deregulasi Kebijakan — mempercepat penyederhanaan regulasi dan meningkatkan iklim investasi.
“Selain itu, Satgas untuk Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan Berusaha juga siap berjalan,” tambah Airlangga.
Dalam menjaga kerahasiaan pembahasan, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah AS telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA). Ini memastikan bahwa informasi teknis dalam negosiasi hanya diketahui oleh kedua pihak.
Komitmen Indonesia pada Win-Win Solution
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendekatan Indonesia dalam perundingan ini adalah untuk mencapai solusi win-win yang saling menguntungkan, tanpa diskriminasi terhadap negara mitra manapun.
“Apa yang kami tawarkan adalah sejalan dengan reformasi yang tengah dijalankan di dalam negeri, terutama dalam bidang deregulasi,” tegas Airlangga.
Pertemuan ini memperkuat posisi Indonesia di mata Amerika Serikat sebagai mitra ekonomi yang kredibel dan proaktif dalam membangun kerja sama perdagangan berbasis prinsip keadilan dan keberlanjutan. / Setpres
BACA JUGA