Jerman Bakal Bujuk Donald Trump Supaya AS Kembali Gabung WHO


BERLIN, inibalikpapan.com – Pemerintah Jerman akan bujuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar membatalkan keputusannya menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata menteri kesehatan Jerman pada Selasa (21/1/2025).
Badan PBB itu juga mengatakan bahwa mereka berharap negara donor utamanya akan berubah pikiran dan menantikan dialog yang konstruktif dengan tim Trump.
“Pengumuman presiden AS yang baru untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan pukulan telak bagi perjuangan internasional melawan krisis kesehatan global,” kata Karl Lauterbach.
“Kami akan mencoba membujuk Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini,” tambahnya.
Jerman adalah donor nasional terbesar kedua bagi WHO, yang menyumbang sekitar 3 persen dari pendanaan badan tersebut.
Donald Trump mengumumkan penarikan diri dari WHO pada hari Senin setelah pelantikannya. Ia katakan WHO salah tangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya.
Dalam reaksi pertama badan PBB tersebut terhadap langkah tersebut, juru bicara WHO Tarik Jašarević juga angkat bicara.
“Kami berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali. Kami sangat berharap akan ada dialog konstruktif demi kepentingan semua orang. Tak hanya bagi warga AS tetapi juga bagi orang-orang di seluruh dunia.”
Pengaruh Besar AS Untuk WHO
Keputusan Donald Trump yang tarik AS dari WHO timbulkan kekhawatiran tentang kemampuan badan PBB tersebut untuk perangi penyakit dan tanggapi keadaan darurat di seluruh dunia tanpa penyandang dana terbesarnya.
AS menyumbang sekitar 18 persen dari pendanaan untuk WHO, yang sedang berjuang untuk mengumpulkan uang tunai untuk keadaan darurat kesehatan dari Gaza hingga Ukraina.
Anggaran dua tahun badan tersebut untuk tahun 2024-2025 adalah $6,8 miliar.
Pada periode tersebut, AS membiayai 75 persen dari program WHO untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya.
Lebih dari setengah kontribusi untuk memerangi tuberkulosis, menurut data badan tersebut.
AS sejauh ini merupakan donor kesehatan global teratas di dunia, memberikan $15,8 miliar pada tahun 2022, menurut Donor Tracker sebuah platform yang melacak pendanaan pembangunan.
Trump juga skeptis tentang negosiasi inisiasi WHO untuk perjanjian pascapandemi COVID yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas global saat ancaman kesehatan berikutnya menyerang.
Elon Musk, sebagai salah satu orang berpengaruh di kabinet Trump, katakan negara-negara tidak boleh menyerahkan wewenang kepada WHO.
AS akan menghentikan negosiasi perjanjian tersebut sementara penarikannya berlanjut.
Perintah Donald Trump juga mengatakan akan tarik kembali staf dan kontraktor AS yang bekerja dengan WHO yakni Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Selama ini CDC telah bekerja sama erat dengan WHO, menempatkan sekitar 30 staf di Jenewa dan berkolaborasi dalam penelitian dan wabah.
AS, seperti negara anggota WHO lainnya, merupakan bagian dari jaringan pengawasan influenza global yang diawasi oleh WHO.
Di antara hal-hal lain, kelompok tersebut memberi nasihat tentang komposisi vaksin flu musiman tahunan.
Selain bekerja sama dengan WHO, AS juga mendanai banyak program kesehatan global lainnya.
BACA JUGA