Top Header Ad

Kaltim Jadi Wilayah Rawan Bencana? Pemprov Perkuat Kapasitas Tim Medis Hadapi Situasi Krisis

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggencarkan upaya penguatan kapasitas dalam menghadapi krisis kesehatan yang terjadi lantaran bencana alam. Lewat seminar dan workshop yang berlangsung bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PABI) pada Sabtu (10/5/2025), Dinas Kesehatan Kaltim menekankan pentingnya respons cepat dan sistematis.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menegaskan bahwa krisis kesehatan berdampak luas pada sektor lain. Karena itu, penanganannya harus mencakup seluruh tahapan. Mulai dari pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat, hingga rehabilitasi.

“Respon cepat menjadi kunci dalam pengendalian krisis kesehatan. Salah satunya melalui pengiriman Emergency Medical Team (EMT) yang turun langsung ke lapangan memberikan bantuan medis serta mendirikan posko layanan kesehatan di lokasi terdampak,” ujar Jaya.

Kalimantan Timur dinilai sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan bencana cukup tinggi—seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, epidemi penyakit, hingga kegagalan industri. Banjir besar yang melanda Mahakam Ulu pada Mei 2024 menjadi bukti nyata ancaman tersebut, dengan ketinggian air mencapai 3–4 meter dan merusak infrastruktur secara masif.

Tahun ini, bencana banjir juga tercatat terjadi di Samarinda, Berau, dan Kutai Barat.

Merujuk pada UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, negara wajib melindungi masyarakat melalui strategi penanganan tiga tahap: pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.

“Karena itu, penguatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya tenaga kesehatan, menjadi sangat penting. Melalui seminar dan workshop ini, kami berharap dapat meningkatkan kompetensi tenaga medis dalam menghadapi situasi darurat dan krisis kesehatan di lapangan,” ujarnya.

Jaya juga mengapresiasi peran PABI dalam kegiatan ini dan berharap kolaborasi tersebut terus berlanjut, terutama saat krisis benar-benar terjadi.

“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat besar untuk kemajuan dan peningkatan upaya pengendalian krisis kesehatan di Kalimantan Timur,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses