Pesawat Delta Terbalik Saat Mendarat di Bandara Toronto Kanada, Tak Ada Korban Jiwa

TORONTO, inibalikpapan.com – Sebuah pesawat komersil Delta Air Lines terbalik saat mendarat di Bandara Toronto Pearson Kanada pada Senin 17 Februari 2025 waktu setempat.
18 orang terluka dari total 80 penumpang yang berada di dalam pesawat saat terbang di tengah cuaca berangin dan badai salju.
Tiga orang dalam penerbangan yang berangkat dari Minneapolis-St. Bandara Internasional Paul mengalami cedera kritis, termasuk seorang anak, begitu kata pihak berwenang seperti dikutip dari Reuters.
Maskapai penerbangan Delta mengatakan pesawat CRJ900, yang merupakan milik anak perusahaannya Endeavor Air, terlibat dalam kecelakaan pesawat tunggal dengan 76 penumpang dan empat awak di dalamnya.
Pesawat Delta CRJ900 berusia 16 tahun, buatan oleh Bombardier Kanada dan dengan tenaga mesin GE Aerospace dapat menampung hingga 90 orang.
Pihak berwenang Kanada mengatakan mereka akan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut pesawat Delta Airlines itu.
Penumpang John Nelson mengunggah video kejadian setelah kejadian di Facebook, yang memperlihatkan mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air ke pesawat yang tergeletak telungkup di landasan yang tertutup salju.
Dia kemudian mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada indikasi apa pun yang tidak biasa sebelum mendarat.
“Kami menghantam tanah, lalu kami bergerak menyamping, lalu kami terbalik,” tutur Nelson kepada jaringan televisi tersebut.
“Saya bisa melepaskan sabuk pengaman dan jatuh serta mendorong diri saya ke tanah. Lalu beberapa orang tergantung dan butuh bantuan untuk turun, dan yang lainnya bisa turun sendiri,” katanya.
Cuaca Buruk dan Badai Salju di Kawasan Bandara Pearson
Bandara Pearson sempat katakan pihaknya tengah menghadapi angin kencang dan suhu dingin saat maskapai penerbangan berusaha mengejar penerbangan yang terlewat setelah badai salju akhir pekan menumpahkan lebih dari 22 cm salju di bandara.
Pesawat Delta mendarat di Toronto, Kanada pukul 2:13 siang atau 03:00 WIB dini hari tadi setelah penerbangan 86 menit dan berhenti di dekat persimpangan landasan pacu 23 dan landasan pacu 15, menurut situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24.
“Pesawat itu terbalik dan terbakar,” kata seorang pekerja darurat kepada menara pengawas lalu lintas udara setelah seorang pengontrol memperhatikan bahwa beberapa penumpang berjalan di dekat pesawat yang jatuh, menurut rekaman insiden yang diunggah di liveatc.net.
Deborah Flint, presiden bandara Toronto, menghubungkan tidak adanya korban jiwa sebagian dengan pekerjaan para penanggap pertama di bandara.
“Kami sangat bersyukur tidak ada korban jiwa dan luka-luka tergolong ringan,” ujarnya dalam jumpa pers.
Michael J. McCormick, profesor madya manajemen lalu lintas udara di Universitas Aeronautika Embry-Riddle, mengatakan posisi terbalik membuat kecelakaan itu cukup unik.
“Namun fakta bahwa 80 orang selamat dari peristiwa seperti ini merupakan bukti dari rekayasa dan teknologi, serta latar belakang regulasi yang digunakan untuk menciptakan sistem yang memungkinkan seseorang benar-benar selamat dari sesuatu yang belum lama ini akan berakibat fatal,” katanya.
Penundaan Penerbangan Lain di Bandara Toronto
Korban terluka adalah penumpang dan dibawa ke rumah sakit setempat, kata Delta dalam sebuah pernyataan.
Dari mereka yang terluka, dua orang dilarikan ke pusat trauma, dan seorang anak dibawa ke rumah sakit anak-anak, kata Pengawas Lawrence Saindon dari Peel Regional Paramedic Services.
Bandara Toronto ditutup selama lebih dari dua jam sebelum keberangkatan dan kedatangan dilanjutkan.
Hal ini menyebabkan penundaan di darat dan pengalihan ke bandara lain termasuk Bandara Internasional Montreal-Trudeau, yang mengatakan pihaknya bersiap menerima beberapa penerbangan yang dialihkan yang dapat menyebabkan penundaan lebih lanjut.
Flint mengatakan pada Senin malam akan ada beberapa dampak operasional dan penundaan di bandara Toronto selama beberapa hari ke depan sementara dua landasan pacu tetap tutup untuk penyelidikan.
Dewan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB) mengatakan pihaknya sedang mengerahkan tim penyelidik, dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS mengatakan tim penyelidik akan membantu TSB Kanada.
Mitsubishi Heavy Industries Jepang yang menutup kesepakatan untuk membeli program pesawat CRJ dari Bombardier pada tahun 2020, mengatakan pihaknya mengetahui insiden tersebut dan akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan.
BACA JUGA