Tanpa Alasan Jelas, Tim Offroad Kalimantan Tertahan di Gedong Polis Brunai

BRUNAI, Inibalikpapan.com – Rombongan Tim Offroad Kalimantan (TOK) tertahan tanpa sebab di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam, pada Jumat siang (28/10).

Tim yang terdiri dari 7 mobil berbagai merek dan 18 kru dicegah melanjutkan perjalanan di Balai Polis Gedong, di tepi Bandar tanpa kejelasan. Hingga selesai salat Jumat, TOK masih tertahan.
Koordinator TOK ‘Dato’ Haji Helmi menyayangkan sikap dari Balai Polis Gedong Brunai yang masih menahan tanpa kejelasan. Padahal saat masuk Serawak, Malaysia, rombongan TOK tidak mengalami hambatan.

“Surat kelengkapan mobil sudah diperiksa, dicocokkan dengan mobil, semua komplet. Surat menyurat orang per orang seperti paspor komplet. Kami sudah keluar Indonesia, masuk Sarawak-Malaysia, melalui banyak pemeriksaan, dan baru kali ini ditahan tanpa sebab yang jelas,” katanya menyayangkan.

Sejak memasuki batas negara kecil di pantai utara Pulau Borneo itu lepas waktu salat magrib Kamis (27/10), rombongan sudah dikawal oleh Polis Diraja Brunei. Polisi membawa hingga Balai Polis Kuala Belait di mana semua rombongan dikumpulkan.

Di kantor polisi itu pemeriksaan berjalan lancar dan aman meskipun semua pengemudi diminta memperlihatkan surat-surat kendaraan dan paspor. Polisi juga memotret kendaraan dari depan dan samping. Setelah itu rombongan disilakan jalan di mana oleh Shamsuddin, offroader Brunei yang mendampingi TOK, dijamu di rumahnya di Jalan Mahar.
Namun pada Jumat pagi, ketika rombongan melanjutkan kembali perjalan diminta ke kantor polisi. Kali ini ke Balai Polis di Gadung. Belum lagi sarapan, rombongan berkonvoi memasuki Balai Polis.
Selama 45 menit para pengemudi ditanyai hal kendaraan, perjalanan, dan tujuan memasuki Brunei.
“Termasuk juga pertanyaan, “Awak tahu apa kesalahan sehingga tak boleh berlepas diri sini?” tutur Budi Kertayasa, pengemudi Hilina, sebuah Daihatsu Taft Hiline, asal Balikpapan.
Semua anggota rombongan kompak menggeleng kepala tanda tidak tahu. “Sebab kami tiada niat tinggal di Brunei, hanya berlimpas (lewat) saja,” jawab Helmi dengan logat Banjarnya.

Baca juga ini :  Per 10 Februari 2020, Pasar Tradisional, Tempat Wisata Dilarang Gunakan Kantong dan Kemasan Plastik

Bahkan rombongan tidak merasa perlu mengganti simcard ponsel dan menukar uang dengan dolar Brunei. Dari pengalaman dato Helmi asal offroader asal Barabai, Kalimantan Selatan, sudah 2 kali berpartisipasi di event Borneo Safari di Sabah. Menurutnya tidak pernah ada masalah saat melintas di Brunai.

Tapi kali ini berbeda, Helmi memimpin rombongan kawan-kawannya offroader dari Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur, dari Barabai, Banjarbaru, dan Banjarmasin dari Kalimantan Selatan dan menamai timnya sebagai Tim Offroad Kalimantan.

TOK sudah melakukan perjalanan selama 7 hari sejak Jumat 20/10 dari Samarinda dan sudah menempuh jarak hampir 3.000 km. Belum diketahui pasti kapan tim dapat melanjutkan perjalannya.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.