Top Header Ad

Tiga Sandera Israel Bebas, Seiring Pelepasan 369 Tahanan Palestina

Sandera Palestina Israel
Salah satu sandera Hamas yang dibebaskan pada Sabtu (15/2/2025)

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Hamas membebaskan sandera Israel Iair Horn, Sagui Dekel Chen dan Sasha (Alexander) Troufanov di Gaza pada hari Sabtu sebelum Israel juga bebaskan sekitar 369  tahanan Palestina sebagai gantinya.

Dikutip dari Associated Press, ketiga warga Israel itu berada di panggung bersama dengan militan Hamas Palestina bersenjata senapan otomatis berdiri di setiap sisi mereka di lokasi di Khan Younis sebelum mereka dibawa ke negaranya oleh militer Israel (IDF).

Tak lama kemudian, bus pertama yang membawa dan tahanan Palestina berangkat dari penjara Ofer Israel di Tepi Barat dimana IDF menguasai.

Bus itu tiba di Ramallah di tengah kerumunan yang bersorak, beberapa melambaikan bendera Palestina.

“Kami tidak menyangka akan dibebaskan, tetapi Tuhan itu Maha Besar, Tuhan telah membebaskan kami,” kata Musa Nawarwa, 70 tahun, dari kota Betlehem, Tepi Barat.

Mantan komandan kelompok militan Brigade Martir Al-Aqsa itu menjalani dua hukuman seumur hidup atas pembunuhan tentara Israel di Tepi Barat.

Apa Kata Sandera Hamas

Iair Horn, 46 tahun, kelahiran Argentina, ditawan bersama adiknya Eitan. Horn tampaknya telah kehilangan banyak berat badan selama ditawan.

“Sekarang, kami bisa bernapas sedikit. Iair kami sudah pulang setelah selamat dari neraka di Gaza. Sekarang, kami harus membawa Eitan kembali agar keluarga kami benar-benar bisa bernapas,” kata keluarga Horn dalam sebuah pernyataan.

Penukaran tiga sandera Israel dengan 369 warga Palestina meredakan kekhawatiran yang berkembang bahwa perjanjian gencatan senjata batal sebelum berakhirnya tahap pertama pakta gencatan senjata selama 42 hari yang berlaku sejak 19 Januari.

Di Lapangan Sandera di Tel Aviv, orang-orang bersorak dan menangis ketika mendengar Palang Merah sedang dalam perjalanan untuk menyerahkan ketiga sandera kepada IDF di Jalur Gaza.

Mereka tampak lega melihat bahwa ketiganya dalam kondisi fisik yang tampaknya lebih baik daripada tiga sandera lainnya sebelumnya pekan lalu yang tampak lemah dan kurus kering.

Warga komunitas kibbutz Israel di dekat perbatasan Gaza berbaris di jalan sambil bersorak dan melambaikan bendera Israel saat kendaraan yang membawa para sandera keluar dari Gaza lewat.

Dekel Chen, seorang warga AS-Israel, Troufanov, seorang warga Rusia Israel, dan Horn bersama saudaranya Eitan ditangkap di Kibbutz Nir Oz, salah satu komunitas di dekat perbatasan Gaza yang diserbu oleh orang-orang bersenjata Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pada tahap serah terima di Khan Younis, para sandera diminta memberikan pernyataan singkat dalam bahasa Ibrani.

Tentara Hamas berikan Horn sebuah jam pasir dan foto sandera Israel lainnya yang masih berada di Gaza dan ibunya.

Tulisannya “waktu hampir habis (bagi para sandera yang masih berada di Gaza)”.

Troufanov diculik bersama ibu, nenek, dan pacarnya – yang semuanya dibebaskan selama jeda singkat permusuhan pada November 2023.

Ayahnya tewas dalam serangan di Nir Oz dimana satu dari empat orang tewas atau disandera.

Pada tanggal 7 Oktober, Dekel Chen, 36 tahun, meninggalkan istrinya yang sedang hamil dan dua putrinya yang masih kecil di ruang  keluarga untuk keluar dan melawan orang-orang bersenjata yang mengamuk di Kibbutz.

Dengan pembebasannya, ia akan bertemu dengan putri bungsunya untuk pertama kalinya.

Hamas sebelumnya mengancam tidak akan membebaskan lebih banyak sandera setelah menuduh Israel melanggar ketentuan gencatan senjata.

Hal ini  memicu ancaman balasan dari Israel berupa dimulainya kembali pertempuran.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.