Tiket Ludes Penumpang Membludak, KM Lambelu Tambah 500 Seat

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Tingginya minat masyarakat untuk bepergian menggunakan kapal laut selama libur sekolah membuat PT PELNI (Persero) Cabang Balikpapan kewalahan. KM Lambelu yang dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Semayang Balikpapan menuju Pare-Pare, Makassar, Bau-Bau, Maumere, dan Larantuka pada Minggu (15/6/2025), diserbu calon penumpang sejak beberapa hari sebelumnya.
Hingga Sabtu (14/6/2025), jumlah penumpang dari Pelabuhan Semayang Balikpapan sudah mencapai lebih dari 1.700 orang, mendekati batas maksimum kapasitas dengan toleransi dispensasi yang diizinkan.
Karena kuota tiket telah habis dan belum ada persetujuan penambahan dari kantor pusat, loket PELNI Balikpapan tidak melakukan penjualan tiket pada Minggu pagi.
Situasi ini memicu sejumlah keluhan dan pemberitaan di media sosial. Menanggapi kondisi tersebut, Kantor Cabang PELNI Balikpapan segera berkoordinasi dengan Kantor Pusat dan KSOP Kelas I Balikpapan. Setelah mempertimbangkan aspek keselamatan dan ketersediaan alat keselamatan di atas kapal, pihak berwenang menyetujui penambahan 500 seat untuk KM Lambelu.
“Penjualan tiket baru bisa kami mulai kembali pada pukul 13.00 WITA setelah adanya persetujuan tambahan seat,” ujar Kepala Cabang PT Pelni Baliipapan Ridwan Mandaliko kepada awak media, Senin (16/6/2025).
Kebijakan Diskon 50 Persen
Namun, antusiasme masyarakat begitu tinggi hingga seluruh tambahan tiket tersebut langsung habis terjual hanya dalam waktu 3 jam. Tepatnya hingga pukul 16.30 WITA. Penjualan ini ditujukan untuk keberangkatan KM Lambelu pukul 17.00 WITA di hari yang sama.
Kebijakan diskon tiket 50 persen yang diberlakukan sejak 5 Juni lalu sebagai bagian dari stimulus ekonomi nasional disebut menjadi salah satu pemicu lonjakan penumpang. Di sisi lain, meningkatnya jumlah calon penumpang juga dipengaruhi oleh tidak beroperasinya KM Bukit Siguntang yang tengah menjalani docking.
Menyikapi lonjakan permintaan, PELNI Cabang Balikpapan telah mengajukan permintaan dispensasi tambahan ke Kementerian Perhubungan melalui KSOP. Namun pihak PELNI menegaskan, keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas utama. Sehingga setiap keputusan terkait penambahan kapasitas tetap mengikuti prosedur ketat.
“Kami terus berkoordinasi dengan pusat agar kebutuhan transportasi masyarakat tetap terlayani tanpa mengabaikan aspek keselamatan,” pungkasnya.***
Penulis : Dani
Editor : Ramadani
BACA JUGA