Tolak Gencatan Senjata, Serangan Israel di Gaza Tewaskan 35 Warga
YERUSALEM, inibalikpapan.com – Setelah Israel tolak usulan gencatan senjata, sedikitnya 35 warga Palestina tewas pada Kamis (12/12/2024) karena serangan militer Israel (IDF) di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan hal ini dimana dalam laporan tersebut terungkap anak-anak dan perempuan termasuk di antara tujuh orang yang meninggal.
Serangan bom tersebut hancurkan bangunan tempat tinggal di Jalan al-Jalaa Kota Gaza, kata WAFA.
Sebanyak 15 orang lainnya tewas dalam pengeboman sebuah rumah tempat para pengungsi berlindung. Letaknya di sebelah barat kamp Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah, kantor berita itu menambahkan.
Di wilayah barat kota Rafah, selatan Jalur Gaza, 13 warga Palestina tewas dan yang lainnya terluka. Mereka jadi korban dalam sebuah serangan yang menghantam tenaga medis dan warga yang memberikan bantuan.
Sebelumnya, petugas medis mengatakan sedikitnya 30 orang juga terluka dalam serangan Rafah, dengan beberapa orang dalam kondisi kritis.
Di kota terdekat Khan Younis, sekelompok pria lain yang bertugas mengamankan pengiriman bantuan terkena serangan udara IDF yang melukai beberapa dari mereka, kata petugas medis.
Hamas mengatakan serangan IDF telah tewaskan sedikitnya 700 polisi yang bertugas mengamankan truk bantuan di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Upaya Gencatan Senjata Tak Membuahkan Hasil
Upaya gencatan senjata selama berbulan-bulan oleh mediator Arab, Mesir, dan Qatar, dengan dukungan Amerika Serikat, telah gagal mencapai kesepakatan antara kedua pihak yang bertikai.
Pada hari Rabu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memilih menuntut dengan suara bulat gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen antara Israel dan militan Palestina Hamas di Jalur Gaza dan pembebasan semua sandera sesegera mungkin.
Resolusi Majelis Umum tidak mengikat tetapi memiliki bobot politik, yang mencerminkan pandangan global tentang perang tersebut.
Amerika Serikat, Israel, dan tujuh negara lainnya memberikan suara menentang resolusi gencatan senjata, sementara 13 negara abstain.
BACA JUGA
KREDIT
