Ukraina Katakan Rudal Baru Rusia Lebih Cepat Dari Mach 11

Rusia Rudal Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memperingatkan serangan gunakan rudal berkecepatan tinggi (tangkapan layar SBS News)

KYIV, inibalikpapan.com – Rudal Rusia yang menghantam kota Dnipro, Ukraina, pada Kamis, 21 November 2024 terbang selama 15 menit dan mencapai kecepatan maksimum di atas Mach 11.

Pernyataan ini sesuai rilis dari Direktorat Utama Intelijen (HUR) Ukraina pada Jumat (22/11/2024).

Presiden Rusia Vladimir Putin katakan sehari sebelumnya bahwa Moskow menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai ‘Oreshnik’.

“Waktu tempuh rudal Rusia ini sejak meluncur di wilayah Astrakhan hingga menghantam kota Dnipro adalah 15 menit,” begitu pernyataan HUR seperti dikutip Associated Press.

“Rudal itu memiliki enam hulu ledak. Masing-masing dilengkapi dengan enam submunisi. Kecepatan di bagian akhir lintasannya lebih dari Mach 11.”

HUR menambahkan bahwa senjata itu  kemungkinan berasal dari kompleks rudal ‘Kedr’.

Kyiv awalnya menyatakan Rusia telah menembakkan rudal balistik antarbenua. Tetapi pejabat AS dan NATO menggemakan deskripsi Putin tentang senjata itu sebagai rudal balistik jarak menengah.

Kementerian luar negeri Ukraina pada hari Kamis mendesak masyarakat internasional untuk bereaksi cepat terhadap serangan itu.

NATO akan mengadakan pertemuan darurat dengan Ukraina di markas besar aliansi di Brussels pada hari Selasa. Pertemuan tersebut akan membahas tentang serangan dari Moskow, kata seorang sumber NATO pada hari Jumat.

Serangan di Sumy  Ukraina, Tewaskan Dua Orang

Serangan pesawat nirawak Rusia di kota Sumy, Ukraina timur laut, menewaskan dua orang dan melukai 12 orang pada Jumat pagi, kata otoritas regional.

Dua belas gedung apartemen, lima rumah pribadi, satu toko, dan tiga mobil rusak setelah tiga pesawat nirawak menyerang kota itu sekitar pukul 03:00 dini hari WIB.

Volodymyr Artiukh, gubernur regional Sumy, mengatakan pasukan Rusia telah melengkapi pesawat nirawak dengan pecahan peluru untuk menyerang daerah padat penduduk di kota itu.

“Senjata ini khusus (untuk membunuh) orang,” kata Artiukh, sambil menunjuk bekas luka di bangunan yang rusak. “Bukan untuk fasilitas, tetapi untuk menghancurkan lebih banyak orang.”

Video unggahan oleh administrasi militer regional Sumy setelah serangan itu memperlihatkan mobil-mobil dan bangunan yang rusak dengan jendela-jendela yang pecah.

Rusia telah menghantam wilayah itu dan infrastruktur pentingnya dalam serangan-serangan mematikan selama beberapa minggu terakhir.  

Serangan pesawat nirawak (drone) pada Selasa 19 November malam di kota kecil Hlukhiv di wilayah tersebut menewaskan 12 orang, termasuk seorang anak.

Pada Minggu 17 November 2024 malam, serangan rudal di Sumy menewaskan 11 orang. Serangan tersebut juga melukai 89 orang, selain menyebabkan pusat administrasi wilayah tersebut tanpa listrik.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.