Top Header Ad

Wapres AS Kritik Negara Eropa Yang Abaikan Kebebasan Berbicara

Wapres AS Munich
JD Vance wakil presiden AS saat berbicara di konferensi keamanan Munich (Tangkapan layar YouTube BBC)

MUNICH, inibalikpapan.com –  Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) JD Vance jadi perhatian publik dunia saat hadir di Konferensi Keamanan Munich atau Munich Security Conference (MSC) dengan kritiknya kepada negara Eropa terkait hak kebebasan berbicara.

Tahun ini seharusnya MSC yang berlangsung pada 15 Februari itu membahas tentang dua hal utama.

Pertama bagaimana mengakhiri perang di Ukraina tanpa menyerah pada Rusia, dan bagaimana Eropa perlu meningkatkan pengeluarannya untuk pertahanan.

Namun, Vance, memanfaatkan waktunya di podium untuk tidak membicarakan keduanya.

Sebaliknya, ia mengejutkan para delegasi pada hari Jumat dengan menyerang sekutu-sekutu Washington, termasuk Inggris.

Ia utarakan dalam serangan pedas yang mengecam misinformasi, disinformasi, dan hak kebebasan berbicara, begitu dikutipdari BBC.

Bagi delegasi negara-negara Eropa yang hadir, pidato wapres AS yang berlangsung 20 menit yang terjadi itu sangat mengherankan.

Vance menuduh pemerintah Eropa meninggalkan nilai-nilai mereka, dan mengabaikan kekhawatiran pemilih tentang migrasi dan kebebasan berbicara.

Akan tetapi, Vance tetap menemui Presiden Ukraina yang tengah berjuang, Volodymyr Zelensky, yang berusaha sebaik mungkin untuk terdengar positif.

Menurut Zelensky, pasangan itu sempat “berdiskusi dengan baik”, dan mengatakan bahwa itu adalah “pertemuan pertama kami, bukan yang terakhir, saya yakin.”

Pemimpin Ukraina menekankan perlunya Washington dan Kyiv untuk lebih banyak berbicara dan bekerja sama “untuk menyiapkan rencana [tentang] cara menghentikan Putin dan mengakhiri perang.”

“Kami sungguh-sungguh menginginkan perdamaian. Namun, kami membutuhkan jaminan keamanan yang nyata,” imbuh Zelensky seperti dikutip dari BBC.

Menurut Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin juga menginginkan perdamaian, tetapi itu adalah perdamaian berdasarkan ketentuannya. Meskipun hal itu telah berubah secara diam-diam, hal itu melibatkan penyerahan diri terhadap tuntutan Rusia dan penyerahan wilayah secara permanen kepada Moskow.

Tindakan Vance dan Trump Kontradiktif

Pidato Vance ini terjadi beberapa hari setelah Presiden Trump secara efektif menarik diri dari posisi membela  Ukraina.

Melalui Menteri Pertahanannya Pete Hegseth, ia sebutkan memulihkan wilayah Ukraina ke tempatnya sebelum invasi pertama Rusia pada tahun 2014 adalah  tidak realistis.

AS juga menghancurkan harapan Kyiv untuk bergabung dengan NATO, ambisi utama Presiden Zelensky.

Selain itu ia mengesampingkan pengiriman pasukan AS untuk membantu melindungi perbatasan Ukraina dari kemungkinan invasi Rusia berikutnya.

Menjelang konferensi Munich, Eropa terkejut oleh berita bahwa Trump telah mengadakan panggilan telepon ramah selama 90 menit dengan Putin.

Karena berarti hal ini  mengakhiri pembekuan tiga tahun pembicaraan Barat dengan pemimpin Rusia yang telah menjabat sejak invasi 2022.

Delegasi di Munich dijadwalkan untuk fokus pada perang di Ukraina dalam debat penting pada hari Sabtu.

Ketakutan di Munich di antara para pemimpin Eropa dan delegasi mereka adalah bahwa dalam upaya Donald Trump untuk mengamankan kesepakatan damai di Ukraina, Putin akan muncul sebagai pemenang, lebih kuat dan berencana untuk merebut lebih banyak bidang tanah di Eropa.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.