BI Balikpapan Sebut Masyarakat Optimistis Menatap Perekonomian Meski Indeks Keyakinan Konsumen Turun

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Warga Balikpapan masih merasa optimis terhadap kondisi ekonomi, meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2025 mengalami sedikit penurunan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan menyampaikan bahwa IKK masih berada di atas angka 100, yaitu di posisi 112,1. Meski turun ketimbangApril 2025, angka ini tetap menunjukkan bahwa masyarakat masih percaya diri menghadapi kondisi ekonomi ke depan.
“Indeksnya memang sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih di atas 100. Ini artinya masyarakat masih cukup optimis terhadap perekonomian,” ujarnya dalam pertemuan di Balikpapan, baru-baru ini.
Ia juga menambahkan bahwa secara umum kondisi ekonomi di Balikpapan terus menunjukkan perbaikan. Salah satu indikator menunjukkan peningkatan dari 120 menjadi 124, ini mencerminkan semakin membaiknya sentimen masyarakat terhadap ekonomi.
Kredit Bertumbuh
Dari sisi kredit, penyaluran pinjaman oleh perbankan di Balikpapan masih mencatatkan pertumbuhan meski tipis, yakni 0,12 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) per April 2025. Namun, jika mendapat penelaahan lebih rinci, kredit investasi naik signifikan sebesar 20,52 persen. Selain itu, kredit konsumsi tumbuh 13,2 persen—lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
“Pertumbuhan ini menunjukkan adanya dorongan aktivitas ekonomi, baik dari sisi konsumsi rumah tangga maupun investasi sektor riil,” jelasnya.
Sektor perdagangan, konstruksi, dan pertambangan masih menjadi penopang utama ekonomi Balikpapan. Sementara itu, kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menunjukkan perkembangan positif. Kredit untuk UMKM tumbuh 10,53 persen secara tahunan pada April 2025. Sebelumnya, pada Maret, pertumbuhannya sempat melambat di angka 9,48 persen.
“Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit di Balikpapan tercatat sebesar 35 persen. Artinya, sepertiga kredit yang disalurkan di Balikpapan menyasar sektor UMKM. Ini pertanda sektor UMKM tetap resilien dan terus berkembang,” katanya.
Dari sisi risiko, kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di Balikpapan masih aman. Per April 2025, NPL tercatat sebesar 2,49 persen. Angka ini masih di bawah ambang batas 3 persen dan juga lebih rendah dari rata-rata nasional. Kondisi ini menandakan sistem keuangan Balikpapan masih stabil.
“Dengan kondisi seperti ini, kami tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di Balikpapan akan terus membaik ke depan. Risiko kredit juga masih terkendali,” pungkasnya.***
BACA JUGA