DP3AKB Gencarkan Sosialisasi Pola Asuh Anak, Tekan Kenakalan Remaja dan Edukasi Seksual Sejak Dini

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus mengintensifkan sosialisasi pola asuh anak dan remaja di seluruh wilayah kota.
Program ini ditujukan untuk menjawab kekhawatiran atas meningkatnya kasus kenakalan remaja. Serta rendahnya literasi pendidikan seks di lingkungan keluarga.
Kegiatan sosialisasi ini menargetkan seluruh 34 kelurahan di Balikpapan, dengan pendekatan yang bersifat adaptif dan berbasis kebutuhan lokal. Hingga Rabu (25/6/2025), sebanyak 24 kelurahan telah disambangi tim penyuluh, dan Karang Joang menjadi kelurahan ke-24 yang menerima materi sosialisasi.

“Kami memang berupaya menyampaikan materi ini secara merata dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Hari ini, kami sampai di Karang Joang dan mendapatkan respon yang cukup antusias dari warga,” ujar Rona Zahidah, Penyuluh Pemberdayaan Perempuan dan Anak, saat ditemui usai kegiatan.
Materi Disesuaikan dengan Kebutuhan Wilayah
Rona menjelaskan, isi materi yang disampaikan dalam setiap sesi sosialisasi disusun secara fleksibel, menyesuaikan dengan dinamika sosial dan permasalahan yang menonjol di masing-masing kelurahan. Di beberapa wilayah, seperti Batu Ampar, isu kenakalan remaja menjadi fokus utama. Karena tingginya laporan terkait aktivitas negatif yang melibatkan anak-anak usia sekolah.
“Misalnya di Batu Ampar, kami lebih banyak membahas soal kenakalan remaja karena memang itu yang menjadi masalah utama di sana. Sedangkan hari ini, di Karang Joang, warga secara spesifik meminta. Agar topik pendidikan seks atau sex education lebih diperkuat,” jelasnya.
Menurut Rona, meskipun materi disesuaikan, tema besar dari kegiatan ini tetap mengacu pada pola asuh yang baik dan bertanggung jawab. Penyesuaian dilakukan semata untuk meningkatkan relevansi dan efektivitas pesan yang disampaikan.
“Benang merahnya tetap pola asuh. Yang berbeda hanya pendekatannya, tergantung urgensi masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat,” tegasnya.
Target Rampung Bulan Juli
Dengan menyisakan 10 kelurahan lagi, DP3A menargetkan seluruh rangkaian kegiatan ini tuntas pada Juli 2025. Jadwal padat menjadi tantangan tersendiri, namun Rona optimistis jika dua kelurahan dapat dijangkau per hari, maka kegiatan bisa rampung dalam dua pekan.
“Secara teori bisa selesai dalam waktu dua minggu. Tapi kami juga realistis, karena ada faktor cuaca, kesiapan masyarakat, dan agenda kelurahan yang harus kami sesuaikan,” ujarnya.
Cegah Masalah Sejak Dini
Program sosialisasi pola asuh ini menjadi bagian integral dari upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam memperkuat ketahanan keluarga. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena kenakalan remaja menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, mulai dari perundungan (bullying), pergaulan bebas, hingga penyalahgunaan media sosial.
Selain itu, kurangnya pengetahuan anak dan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas menjadi persoalan tersendiri. Banyak keluarga yang masih menganggap pembahasan soal seks sebagai hal tabu, padahal pemahaman yang benar sangat diperlukan untuk mencegah perilaku berisiko.
“Pendidikan seks bukan berarti mengajarkan hal-hal vulgar. Justru ini soal membekali anak dengan informasi yang benar, agar mereka bisa menjaga diri dan paham batasan sejak dini,” ujar Rona.
Pemkot berharap, dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman orang tua mengenai pola asuh yang tepat, generasi muda di Balikpapan dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan penuh dukungan dari keluarga maupun masyarakat sekitarnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA