Top Header Ad
Top Header Ad

Geopark Meratus Dapat Pengakuan dari UNESCO, Gubernur Kalsel Terima Sertifikat di Paris

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – UNESCO menetapkan Geopark Meratus di Kalimantan Selatan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp). Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, menerima langsung sertifikat pengakuan tersebut di Paris, Prancis, Senin (2/6/2025).

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menandatangani sertifikat yang diberikan kepada delegasi Indonesia. Muhidin didampingi Ketua Harian Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, yang juga menjabat sebagai staf ahli menteri di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam sidang Dewan Eksekutif UNESCO pada September dan Desember 2024, 58 negara menyetujui 16 geopark baru berstatus global, termasuk Geopark Meratus dan Geopark Kebumen dari Indonesia. Kini, Indonesia memiliki 12 situs UGGp.

“Hari ini kami berada di Paris, 2 Juni 2025. Kami menerima sertifikat Geopark Meratus dan ada sekitar 16 negara yang menerima, Indonesia ada dua yaitu Geopark Kebumen (Jawa Tengah) dan Geopark Meratus (Kalsel), mudah-mudahan dengan adanya sertifikat UNESCO ini adalah babak pertama nantinya ada PR yang kita laksanakan bersama,” kata Muhidin usai menerima sertifikat, mengutip laman resmi Adpim Pemprov Kalsel.

Muhidin menilai pengakuan ini bukan akhir, melainkan awal dari kerja panjang Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM). Ia juga menekankan pentingnya promosi kawasan Meratus ke luar negeri.

“Berbicara dengan Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar. Kata beliau kita harus memperkenalkan diri ke dunia luar, karena Geopark Meratus harus menjadi tuan rumah untuk akan datang,” ujarnya.

Dalam sesi pemaparan, Hanifah memperkenalkan sejumlah objek wisata seperti Rumah Adat Bumbungan Tinggi, Pasar Terapung, dan pegunungan Meratus. Delegasi juga menampilkan produk khas Kalsel seperti kopi Aranio, kayu manis, dan jajanan lokal.

UNESCO menetapkan Geopark Meratus dan Kebumen sebagai UGGp dalam sidang ke-221 Dewan Eksekutif UNESCO yang berlangsung pada 2–17 April 2025.

BPGM menyusun dokumen pengajuan Geopark Meratus dengan memuat filosofi, logo, rute, dan upaya pelestarian kawasan. Kawasan ini memiliki 54 situs yang tersebar dalam empat rute utama: Barat, Utara, Timur, dan Selatan.

Rute Barat melintasi Pasar Terapung Lok Baintan, Museum Wasaka, Galeri Terapung Sasirangan, hingga Pulau Kembang. Rute Utara menawarkan panorama Danau Riam Kanan, Desa Belangian, dan sisa-sisa letusan gunung api purba bawah laut.

Sementara itu, Rute Selatan menampilkan kekayaan hutan hujan tropis, sentra kerajinan purun, dan pusat konservasi anggrek serta satwa endemik. BPGM mengembangkan rute-rute ini dengan tema-tema lokal seperti “Mengikuti Suara Angin” dan “Perjalanan dari Hutan ke Intan.”

Pengakuan dari UNESCO menjadi hasil kerja panjang banyak pihak di Kalimantan Selatan. Namun, pekerjaan rumah masih menanti.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses