BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pembangunan gerbang batas Kota di Balikpapan Utara telah rampung dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV Annasya Mitra Utama.
Diketahui gerbang kota Balikpapan yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Kilometer (Km) 24, Karang Joang menelan anggaran Rp2,52 miliar memiliki berbagai kelebihan dan tentunya hemat energi, karena seluruh energi listrik untuk menerangi area gerbang seluruhnya menggunakan panel tenaga surya atau solar cell.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) Budhi Setya Wirastama yang juga PPTK pembangunan gerbang batas kota telah sesuai dengan desain yang ada.
“Bahkan gerbang batas ini, dapat berubah warna pada siang hari, karena lapisan luar memakai Aluminium Composite Panel (ACP) merupakan material perpaduan dari plat aluminium dan composite,” jelas Budhi, Rabu (7/2/2024).
“ACP adalah panel datar yang terdiri dari berbagai bahan, seperti bahan non aluminium yang kemudian disatukan diantara dua lembar alumunium, sehingga memiliki ketahanan lebih lama, dan saat disinari matahari bisa terjadi perubahan warna, yang awalnya coklat bisa menjadi merah bata, dan kembali warna asal saat matahari meredup sinarnya,” jelas Budhi.
Gerbang Kota Balikpapan itu dibangun dengan bentuk bangunan persegi enam (Hexagon) memanjang bagian sisi tengahnya. Dengan masing-masing persegi berdiri dengan tiga lapisan yang sama.
Bangunan tersebut ditempatkan di sisi kiri dan kanan Jalan Soekarno-Hatta menggantikan bangunan batas kota yang lama. Untuk bagian bawah bangunan juga ditempatkan pondasi yang dibuat seperti podium dengan dilengkapi anak tangga.
Ditanya anggaran yang mencapai Rp2,52 miliar, Budhi menyebutkan sebagian dana besar terserap untuk pengadaan panel surya yang tentunya secara otomatis akan menyala dan hidupkan lampu area gerbang Kota.
“Artinya untuk anggaran energi listrik, tidak ada lagi, namun tentunya untuk perawatan dan pemeliharaan masih dianggarkan,” jelasnya.
Dan sesuai kontrak pula, saat ini masih dalam pengawasan pihak kontraktor pelaksana, kurang lebih enam bulan kedepannya.
“Kami harapkan Gerbang Kota ini menjadi ikon kota Balikpapan pintu masuk dan perbatasan Kota Balikpapan dan Kabupaten Kukar,” pungkasnya.
Untuk menyambut dan mendukung pemindahan ibukota negara, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana akan membangun gerbang batas kota di Karang Joang, Balikpapan Utara dan Teritip, Balikpapan Timur.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) Kota Balikpapan Neny Dwi Winahyu mengatakan, saat ini memang ada dua pintu masuk ke kota Balikpapan, yaitu di wilayah utara melalui kilometer 24, kelurahan karang joang dan wilayah Timur di Kelurahan Teritip di Balikpapan Timur, yang berbatasan langsung dengan kelurahan Salok Api Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ia menjelaskan, nantinya bukan hanya gerbang batas kota saja yang akan kita bangun.
Tapi nanti juga akan ada Open Space seperti taman di di gerbang kota Balikpapan. Sehingga masyarakat bisa beristirahat di batas kota itu.
“Jadi saat ini masih prosesnya pembebasan lahan, karena kita bukan hanya membangun gerbang batas kota, tapi juga nanti akan ada taman. Tanah tersebut milik masyarakat daerah sekitar,” terangnya.
Diketahui pembangunan gerbang batas kota berawal dari ide Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Sebab Walikota berkeinginan membangun gerbang batas kota yang representatif, dengan desain yang kekinian, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya lokal.
Saat itu, gerbang kota yang ada, hanya berada di Balikpapan Utara, dan bangunannya itu dibangun tahun 90 an.
Dari itu, Pemkot ingin mengembangkan citra Kota Balikpapan yang juga merupakan dari visi dan misi Wali Kota Balikpapan.
“Jadi salah satu cara untuk memperkuat citra kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan membangun gerbang batas kota Balikpapan tersebut,” tutup mantan Kabag Perekonomian Setdakot Balikpapan ini.