Top Header Ad

Indosat Ooredoo Hutchison Cetak Laba Melesat di 2024, Ekspansi AI dan Jaringan Jadi Kunci

Indosat
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan dan operasional yang solid. (Foto: IOH)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan dan operasional yang solid. Perusahaan mencatatkan total pendapatan Rp55,9 triliun, meningkat 9,1% ketimbang tahun sebelumnya (YoY). Efisiensi biaya yang mereka terapkan berhasil mendorong EBITDA naik 10,2% menjadi Rp26,4 triliun, sementara laba bersih yang dapat mereka atribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 38,1% menjadi Rp4,916 triliun.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menegaskan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai maksimal bagi pemangku kepentingan serta mendorong ekosistem industri telekomunikasi di Indonesia.

Ekspansi Jaringan dan Pertumbuhan Pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison

Sepanjang 2024, trafik data Indosat melonjak 12,2% YoY, sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan dan perluasan jaringan. Perusahaan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000 site untuk memastikan kualitas layanan yang lebih baik. Langkah ini berdampak pada peningkatan Mobile Average Revenue Per User (ARPU), yang kini mendekati Rp40 ribu.

Kenaikan ARPU ini turut mendapat dukungan oleh strategi pemasaran yang efektif, terutama melalui brand IM3 dan Tri. Kedua merek tersebut berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan dari layanan seluler yang naik 7,5% YoY. Sementara itu, pendapatan dari segmen Multimedia, Data Communication, and Internet (MIDI) melonjak 23,4% YoY, terdorong oleh peningkatan layanan IT.

Integrasi AI dalam Layanan dan Operasional

Indosat terus mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam operasionalnya. Pada kuartal terakhir 2024, perusahaan meluncurkan IM3 Platinum, layanan pascabayar premium yang menggabungkan AI dengan interaksi personal melalui konsep “Simple, Next Level”.

Selain meningkatkan pengalaman pelanggan, Indosat juga mengoptimalkan jaringan dengan memanfaatkan AI. Kemitraan strategis dengan Nokia memungkinkan perusahaan memperluas jaringan 4G dan 5G dengan teknologi radio multiband dan solusi baseband berbasis AI. Hal ini memastikan cakupan yang lebih luas dan efisiensi jaringan yang lebih tinggi di seluruh Indonesia.

Untuk menyiapkan talenta digital masa depan, Indosat bekerja sama dengan UiPath dalam program pemberdayaan keterampilan otomasi. Targetnya, 100.000 orang Indonesia akan memperoleh pelatihan hingga 2027 guna meningkatkan daya saing di era ekonomi digital berbasis AI.

Investasi Besar dalam Infrastruktur Digital

Indosat mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp9,937 triliun pada 2024, dengan 82,7% difokuskan pada peningkatan jaringan seluler. Sisanya dialokasikan untuk pengembangan layanan MIDI dan IT guna memperkuat posisi perusahaan sebagai operator telekomunikasi berbasis AI (AI-Native TelCo).

Investasi ini juga diarahkan untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia Timur. Indosat mencatat pertumbuhan pesat dalam jumlah BTS 4G di Kalimantan (naik 13% YoY), Sulawesi (16% YoY), dan Maluku-Papua (MAPA) yang mengalami lonjakan 304% YoY. Peningkatan infrastruktur ini turut mendorong pertumbuhan jumlah pelanggan di Kalimantan (2,7% YoY), Sulawesi (9,4% YoY), dan MAPA (12,4% YoY).

Dengan ekspansi jaringan yang agresif dan pemanfaatan AI, Indosat semakin memperkuat komitmennya dalam memberdayakan masyarakat Indonesia melalui konektivitas yang lebih luas dan layanan digital yang lebih inovatif.***

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.