BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Rencana pembangunan tahap awal Rumah Sakit (RS) Sayang Ibu di Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat hingga saat ini terus di kerjakan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati saat diwawancarai awak media di sela-sela menghadiri rapat paripurna di Gedung Parkir Klandasan, Balikpapan Kota, Selasa (1/10/2024).
“Sudah proses pengerjaan, saat ini dalam tahap land clearing atau pembersihan lahan area pembangunan rumah sakit,” ujarnya.
Selain dilakukan pembersihan di area lahan pembangunan rumah sakit, pihaknya juga melakukan penimbunan lahan untuk menaikan ketinggian lahan, mengingat lahan tersebut sebagian merupakan laut.
“Sembari menunggu menunggu pengiriman material beton dari kota Surabaya. Kita juga melakukan penimbunan lahan, untuk menaikan ketinggiannya,” ungkap Alwiati.
Alwiati menyebut, keterlambatan material yang akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit dikarenakan masih dalam proses produksi. Akan tetapi, proses pengirimannya sudah dalam perjalanan menuju kota Balikpapan.
“Lambatnya itu karena masih proses produksi, tapi ini sudah proses kirim, perjalanan menuju Balikpapan. Karena itu kita belum dapat melakukan pemancangan, karena masih menunggu materialnya datang,” terangnya.
“Kalau untuk material yang masih lama perjalanan ke Balikpapan itu beton pancang. Makanya kita lagi menunggu itu tiba,” sambungnya.
Perlu diketahui, pembangunan RS Sayang Ibu di Kecamatan Balikpapan Barat ini terbagi dalam 2 tahap. Dimana untuk pembangunan tahap pertama Pemkot Balikpapan mengganggarkan kurang lebih mencapai Rp 106 miliar untuk tahap awal, dengan menggunakan anggaran APBD 2024.
Sedangkan, untuk pembangunan tahap kedua akan dilakukan pada 2025 mendatang, dengan anggaran sekitar Rp60 miliar. Dan RS Sayang Ibu dibangun dengan memiliki 5 Lantai dan terdapat 134 kamar rawat inap.
“Kita berharap proses pembangunannya bisa selesai tepat waktu. Dan kita minta proses pengerjaannya nanti dipercepat dengan pengerjaan siang dan malam,” pungkasnya.
Pemerataan Layanan Kesehatan
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Muhaimin mengatakan, sejatinya rencana pembangunan Rumah sakit tersebut digarap dengan skema tahun jamak atau multiyears.
Namun, karena terkendala dengan status kepemilikan lahan yang belum final, lantas membuat pemkot Balikpapan memilih menunggu status lahan inkrah dan membatalkan proses lelang.
Muhaimin menekankan anggaran dalam rencana pembangunan Rumah sakit tersebut tidak masuk ke dalam Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) 2023.
“Skema multiyears sudah diadendum yang berarti berhenti dan tidak ada SiLPA. Sehingga pengerjaan (pembangunan RS) di 2024 itu nanti bukan tahun jamak, melainkan tahun tunggal,” terangnya.
Adapun alokasi anggaran yang disiapkan dalam pengerjaan tahun tunggal atau 2024 adalah senilai Rp125 miliar, yakni untuk pembangunan fisik RS Tipe C tersebut.
“Anggaran Rp125 itu belum selesai. Karena tidak boleh multiyears lagi. Sampai bisa difungsikan, nanti sisanya dilanjutkan dianggarkan pada 2025,” ulas Muhaimin.
Dia menambahkan, untuk pembangunan rumah sakit Sayang Ibu ini dilakukan dengan skema tahun tunggal dan bukan multiyears, dengan waktu pengerjaan delapan bulan.
“Kemudian di anggaran berikutnya akan kembali dilakukan pengerjaan pembangunannya,” tukasnya.
Rencana pembangunan RS di Balikpapan Barat merupakan program pemerataan penyediaan fasilitas kesehatan masyarakat di tiap kecamatan. RSUD Barat ini akan dibangun di lokasi Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu yang dinaikan statusnya menjadi rumah sakit umum daerah.