BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dalam rangka menekan angka inflasi dampak kenaikan BBM, Bank Indonesia bersama pemerintah kota yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Kota Balikpapan (TPID) menggelar Pasar Murah di halaman Gedung Parkir Klandasan.
Pasar murah mulai dibuka Senin (24/10/2022) hingga 29 Oktober mendatang. Sedikitnya ada 11 distributor yang terlibat dalam Pasar Murah diantaranya Bulog Kaltimra, Perusahaan Perdagangan Indonesia, Wilmar, UD Miami, Rajawali Nusindo, Kios KTI, Indoguna, UD Gunung Sari, PT Surya Wijaya Raya. Pasar Murah dibuka oleh Kepala Dinas Pedagang Balikpapan Arzaedi Rachman bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Bambang Setyo Pambudi.
Harga jual yang ditawarkan cukup murah selisih sekitar Rp5 ribu seperti beras Rp48 menjadi Rp 43 ribu per 5 kg.
Minyak goreng 2 liter Rp 34 ribu hingga Rp36 ribu. Sepiring telur dijual Rp49 ribu hingga Rp53 ribu.Kepala Disdag Kota Balikpapan, Arzaedi Rachman mengatakan, pasar murah ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi pangan, kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat berbelanja karena harganya murah bisa dikatakan pihak distributor dengan harga jual distributor.
“Mereka yang terlibat pasar murah, beberapa distributor dan BUMN yang dalam kegiatan ini dengan menyediakan barang-barang kebutuhan bahan pokok yang mana kegiatan ini diharapkan bisa membantu dalam penuhan kebutuhan sehari-harinya,” kata Arzaedi Rachman kepada media, Senin (24/10/2022).
Sedangkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi mengatakan, pasar murah yang dilaksanakan TPID Kota Balikpapan berkolaborasi dengan Bank Indonesia yang mana dalam rangka penyelenggaraannya ini merupakan bagian dari kegiatan pengendalin inflasi di Kota Balikpapan dan sekitarnya.
“Kegiatan ini salah satu bagian dari peduli respon dari Pemkot dan Bank Indonesia dalam mengendalikan infkasi terutama pangan dengan membuat pasar murah. Ini juga bisa sebagai antisipasi dampak penyesuaian harga BBM masyarakat yang daya belinya turun, sehingga daya belinya bisa terbantukan,” kata Bambang.
Kata Bambang, kegiatan pasar murah ini bagian dari beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam pengendalain inflasi pangan dan kolaborasi dengan Pemkot Balikpapan, yang diharapkan informasi ini bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Harapanya kita kepada distrubutor bisa bau membahu rasa peduli terhadap masyarakat yang mungkin terdampak penyesuaian harga BBM sehingga daya beli masyarakat menurun,” akunya.
Bambang menambahkan, Inflasi di Kota Balikpapan bulan September 2022 sekitar 0,88 persen tetapi secara tahunan capai 6,26 persen,sehingga diharapkan Oktober akan menurun dari posisi september karena ada beberapa upaya dan kegiatan yang dilakukan pemerintah bisa menekan harga.
“Terutama di Kotq Balikpapan bukan kota penghasil tapi didatangkan dari daerah daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, Sulawesi,” tutupnya.