Sepak Terjang Stefano Cugurra alias Teco, Kini Dipercaya Barito Putera Jadi Pelatih

BANJARMASIN, inibalikpapan.com – Setelah terdegradasi ke Liga 2, Barito Putera bergerak cepat memperkuat fondasi tim. Klub yang bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin itu resmi menunjuk Stefano Cugurra alias Teco sebagai pelatih kepala untuk musim 2025/2026. CEO Barito Putera, Hasuryadi Sulaiman menyampaikan kabar ini secara langsung.
Penunjukan Teco menjadi langkah penting dalam upaya Barito bangkit dan kembali bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Karier Kepelatihan Stefano Cugurra
Mengutip laman Transfermarkt, Teco lahir pada 25 Juli 1974 di Rio de Janeiro, Brasil, dengan nama lengkap Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues. Ia memulai karier sebagai pelatih fisik di Persebaya Surabaya pada 2004. Setelah itu, ia merintis jalan panjang di Asia Tenggara, membangun pengalaman sebagai pelatih kepala di berbagai klub:
- 2009–2010: Chiangrai United (Thailand)
- 2010–2013: Phuket FC (Thailand)
- 2013–2014: Osotspa FC (Thailand)
- 2015–2016: Persija Jakarta (asisten pelatih, kemudian pelatih kepala)
- 2017–2018: Persija Jakarta – membawa Persija juara Liga 1 2018
- 2019–2024: Bali United – juara Liga 1 2019 dan 2021/2022
- 2025–sekarang: Barito Putera (Liga 2)
Cugurra memiliki lisensi kepelatihan Pro License CONMEBOL. Di Indonesia, ia dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan konsisten dengan formasi andalannya, 4-3-3, yang memadukan soliditas pertahanan dan serangan cepat dari sisi sayap.
Misi Mengembalikan Barito ke Liga 1
Kehadiran Teco membawa harapan besar bagi Barito Putera. Ia menjadi satu dari sedikit pelatih asing yang berhasil meraih lebih dari satu gelar Liga 1, dan menjadi pelatih pertama yang mampu membawa dua klub berbeda menjadi juara Liga Indonesia sejak era profesional.
Pengalamannya menangani tim-tim besar, serta kemampuannya membangun skuat kompetitif dari nol, kemudian menjadi pertimbangan utama Barito menunjuknya.
Dengan rekam jejak yang mentereng dan pengalaman panjang di sepak bola Asia Tenggara, Teco menjadi simbol awal baru bagi Barito Putera—sebuah langkah berani untuk menebus kegagalan dan membangun masa depan yang lebih baik.***
BACA JUGA