Survei 2024: 51% Anak di Indonesia Alami Kekerasan, Termasuk 1 dari 4 Perempuan

JAKARTA, Inibalikpapan.com — Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menyuarakan keprihatinan serius atas masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Indonesia.
Ia menegaskan pentingnya keterlibatan aktif seluruh elemen bangsa dalam membangun ekosistem perlindungan yang efektif dan berkelanjutan.
“Dampak kekerasan terhadap perempuan dan anak belum bisa ditekan secara signifikan. Keterlibatan aktif semua pihak—negara, masyarakat, keluarga, sekolah, hingga lembaga keagamaan—sangat penting,” ujar Lestari Moerdijat, dikutip dari Info Publik.
Survei Nasional Ungkap Angka Kekerasan Masih Tinggi
Rerie mengutip dua data krusial dari survei nasional terbaru:
- Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024 menunjukkan 51% anak usia 13–17 tahun di Indonesia pernah mengalami kekerasan, baik fisik, emosional, maupun seksual.
- Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 mencatat bahwa 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah menjadi korban kekerasan fisik dan/atau seksual sepanjang hidupnya.
“Data ini adalah alarm keras. Kita tidak bisa membiarkan generasi penerus tumbuh dalam lingkaran kekerasan. Ini harus jadi landasan kebijakan konkret dan terukur,” tegas Rerie.
Gerakan Pencegahan Kekerasan Harus Melibatkan Semua Lapisan
Rerie menekankan bahwa pencegahan kekerasan tidak cukup hanya mengandalkan regulasi pemerintah. Ia mendorong kolaborasi lintas sektor untuk membentuk gerakan nasional pencegahan kekerasan yang lebih menyeluruh dan berdampak langsung di tingkat akar rumput.
Ia mendorong:
- Edukasi publik secara masif untuk membangun kesadaran kolektif tentang bahaya kekerasan,
- Akses layanan pengaduan dan perlindungan hukum yang mudah dijangkau korban, khususnya di daerah,
- Penguatan peran sekolah, tokoh agama, dan komunitas lokal dalam membentuk lingkungan aman dan suportif bagi perempuan dan anak-anak.
MPR RI dalam Mendorong Kebijakan Perlindungan
Sebagai Wakil Ketua MPR RI dan Anggota Komisi X DPR RI, Rerie menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kebijakan dan regulasi yang berpihak pada kelompok rentan.
“Lingkungan yang aman dan ramah anak serta perempuan adalah fondasi penting untuk mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing di masa depan,” ujar Rerie.
Ia juga menyerukan kepada pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah untuk mempercepat langkah konkret pencegahan kekerasan berbasis komunitas serta memperkuat koordinasi antarsektor.
BACA JUGA