Anggaran Dipangkas, Disparpora Balikpapan Andalkan CSR Berangkatkan Atlet ke Luar Kota

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com— Dunia olahraga di Kota Balikpapan menghadapi tantangan serius menyusul kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak langsung pada pembiayaan perjalanan atlet ke luar daerah. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan menyatakan saat ini belum. Dapat membantu pembiayaan keberangkatan atlet yang mengikuti kejuaraan di luar kota.
Kepala Disparpora Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma, menjelaskan bahwa hal ini merupakan dampak dari kebijakan pemangkasan anggaran perjalanan dinas sebesar 50 persen. Sesuai dengan instruksi Presiden yang berlaku secara nasional. Efisiensi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah. Dalam menyeimbangkan belanja negara di tengah tekanan fiskal yang sedang berlangsung.
“Dikarenakan efisiensi anggaran yang masuk di kelompok perjalanan dinas, sesuai instruksi presiden. Untuk perjalanan dinas dipangkas 50 persen,” ujar Ratih saat ditemui di kantornya, Selasa (13/5/2025).
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan langkah antisipatif dengan mengundang seluruh perwakilan cabang olahraga (cabor) di Balikpapan untuk membahas kondisi ini dan menyampaikan secara terbuka mengenai keterbatasan anggaran yang ada. Dalam pertemuan tersebut. Disparpora menjelaskan bahwa sementara ini mereka tidak dapat menanggung biaya keberangkatan atlet ke kejuaraan di luar daerah.
“Kami sudah rapat bersama dengan cabor sejak bulan lalu, dan menyampaikan kondisi riil anggaran kami yang saat ini masih sangat terbatas,” jelasnya.
Alternatif Pendanaan Melalui CSR dan Hibah KONI
Sebagai langkah solutif, Disparpora Balikpapan berupaya mencari sumber pendanaan alternatif dari luar anggaran daerah. Salah satunya adalah melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), serta dengan menggandeng Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Balikpapan.
“Kami memaksimalkan bantuan dari CSR serta dana hibah KONI, karena anggaran dari pemerintah kota saat ini masih menunggu usulan dan proses perubahan anggaran,” ungkap Ratih.
Disparpora juga telah berkoordinasi dengan Wali Kota Balikpapan, DPRD Kota, serta Sekretaris Daerah, guna menyampaikan situasi ini dan mencari dukungan politik untuk kelanjutan pembinaan olahraga di daerah.
Fokus Anggaran: Popda 2025 dan Persiapan Porprov 2026
Dengan kondisi keuangan yang terbatas, Disparpora Balikpapan memutuskan untuk memfokuskan anggaran yang tersedia pada pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kaltim XVII tahun 2025 yang akan digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada November mendatang.
“Popda menjadi prioritas karena melibatkan atlet pelajar yang merupakan aset pembinaan jangka panjang, dan karena event ini sudah masuk kalender resmi,” ujar Ratih.
Sementara itu, untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VIII tahun 2026 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Paser, Disparpora masih terus melakukan koordinasi intensif dengan KONI Balikpapan untuk menyusun langkah-langkah awal.
“Kami berharap anggaran dari KONI sementara ini dapat digunakan untuk persiapan-persiapan awal, termasuk partisipasi dalam ajang Pra Porprov. Kami juga sudah mengusulkan penambahan anggaran untuk keperluan ini,” tambahnya.
Cabor Lakukan Persiapan Mandiri
Meski menghadapi keterbatasan, semangat sejumlah cabang olahraga di Balikpapan tidak surut. Beberapa cabor tetap menjalankan program latihan secara mandiri dan. Bahkan berhasil memperoleh dukungan dari pihak swasta melalui skema CSR.
“Kami apresiasi cabor-cabor yang terus aktif, meskipun dengan segala keterbatasan. Ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari pelatih dan atlet untuk terus mengembangkan potensi dan mempertahankan prestasi,” kata Ratih.
Koordinasi dengan DPRD dan Harapan ke Depan
Lebih lanjut, Disparpora juga sudah menjalin komunikasi dengan Komisi IV DPRD Kota Balikpapan. Untuk membahas kondisi ini secara lebih mendalam dan mendorong adanya perhatian khusus dari legislatif terhadap pembinaan olahraga daerah.
“Kami ingin ada kesamaan pandangan, bahwa prestasi olahraga adalah investasi jangka panjang. Bukan hanya kegiatan seremonial. Karena itu perlu dukungan lintas sektor,” tegas Ratih.
Menutup pernyataannya, Ratih berharap seluruh pihak dapat memahami kondisi yang terjadi saat ini dan tetap menjaga semangat pembinaan. Serta solidaritas di dunia olahraga Kota Balikpapan.
“Sehubungan dengan situasi ini, kami mohon pengertian dari seluruh atlet, pelatih, dan insan olahraga. Disparpora akan terus berupaya mencari solusi terbai. Agar roda pembinaan olahraga di Balikpapan tetap berjalan,” pungkasnya.***
Penulis : Danny
Editor : Ramadani
BACA JUGA