Top Header Ad

Israel Ingin Tunda Gencatan Senjata, AS Katakan Kesepakatan Sesuai Rencana

Israel Tunda Gencatan Senjata
Warga Palestina merayakan kesepakatan gencatan senjata saat baru diumumkan kemarin (YouTube Al Jazeera)

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Israel ingin tunda kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok militan Palestina Hamas untuk di Jalur Gaza dan pembebasan sandera.

Namun Amerika Serikat katakan kesepakatan tersebut akan berlaku berlaku pada hari Minggu sesuai rencana, seperti dikutip dari Reuters.

Di Gaza sendiri, pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan gencar.

Otoritas Palestina mengatakan pada Kamis malam bahwa sedikitnya 86 orang tewas sehari setelah gencatan senjata diumumkan.

Dengan adanya perpecahan yang sudah berlangsung lama di antara para menteri, Israel menunda pertemuan yang diharapkan diadakan pada hari Kamis.

Rencananya, kemarin kabinet akan memberikan suara pada pakta tersebut dan menyalahkan Hamas yang mereka sebut telah melanggar kesepakatan.

Laporan media Israel mengatakan pemungutan suara akan berlangsung pada Jumat atau Sabtu. Kesepakatan itu diharapkan mendapat persetujuan.

Media tersebut melaporkan kabinet diperkirakan akan melakukan pemungutan suara pada hari Jumat atau Sabtu. Tetapi kantor perdana menteri menolak mengomentari waktunya.

Perpecahan Dalam Kabinet PM Benjamin Netanyahu

Beberapa analis politik berspekulasi bahwa dimulainya gencatan senjata, yang dijadwalkan pada hari Minggu, dapat ditunda jika Israel tidak menyelesaikan persetujuan hingga hari Sabtu.

Kelompok garis keras di pemerintahan Netanyahu, yang mengatakan perang belum mencapai tujuannya untuk memusnahkan Hamas.

Dan tidak boleh berakhir sampai tujuannya tercapai, masih berharap untuk menghentikan kesepakatan tersebut.

Namun, mayoritas menteri diharapkan mendukung perjanjian tersebut dan memastikan persetujuannya.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington yakin kesepakatan berjalan sesuai rencana dan gencatan senjata akan segera terlaksana secepatnya akhir pekan ini.

“Kami tidak melihat adanya tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kesepakatan gagal,” katanya di CNN pada hari Kamis.

Keinginan Para Keluarga Sandera

Sebuah kelompok yang mewakili keluarga tuan rumah Israel di Gaza, 33 di antaranya akan dibebaskan pada fase enam minggu pertama perjanjian, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk bergerak cepat.

“Bagi 98 sandera, setiap malam adalah malam mimpi buruk yang mengerikan. Jangan tunda kepulangan mereka, bahkan untuk satu malam lagi,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam yang disiarkan oleh media Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Kamis sebelumnya mengatakan  masalah dalam negosiasi tersebut perlu diselesaikan.

Pejabat senior Hamas Izzat el-Reshiq mengatakan kelompoknya tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata.

Perjanjian gencatan senjata muncul pada hari Rabu setelah mediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS.

Kesepakatan itu menguraikan gencatan senjata awal enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap.

Puluhan sandera Hamas, termasuk wanita, anak-anak, orang tua dan orang sakit, akan dibebaskan sebagai imbalan atas ratusan tahanan Palestina oleh Israel.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.