Kampung Bungas Balikappan Tengah Sabet Juara 1 CGH Balikpapan 2025, Miliki Inovasi Hidroponik
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kampung Bungas di Kelurahan Gunung Sari Ilir berhasil meraih Juara 1 lomba Clean, Green, and Healthy (CGH) tingkat Kota Balikpapan tahun 2025.
Kawasan yang meliputi RT 64, 65, 66, 68, dan 69 ini dinilai sukses menghadirkan inovasi lingkungan berbasis pemberdayaan warga melalui pertanian hidroponik yang tidak hanya memperindah kawasan, tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kampung Bungas merupakan gagasan Anggota DPRD Kota Balikpapan, Suwanto, yang sejak 2019 mulai merintis pengembangan kawasan hijau produktif di dua RT. Melalui semangat kolaborasi, program ini terus berkembang. Pada 2022 meluas menjadi empat RT, dan di 2024 meningkat menjadi lima RT aktif yang kini tergabung dalam Kampung Bungas.
“Target kami sepuluh RT bisa menjadi kawasan buah, bunga, dan sayur yang betul-betul menjanjikan ke depan,” ujar Suwanto, usai penyerahan penghargaan, Selasa (4/11/2025).
Keterbatasan lahan tidak menjadi hambatan. Warga memanfaatkan ruang terbatas mulai dari pekarangan kecil hingga area di atas parit untuk mengembangkan pertanian hidroponik. Saat ini terdapat 18 titik hidroponik dengan lebih dari 3.000 lubang tanam yang aktif produktif.
Beragam komoditas ditanam di kawasan ini, mulai dari melon, jeruk, alpukat, mangga, durian, hingga pisang di beberapa titik. Tanaman sayur dan bunga juga menjadi daya tarik visual sekaligus sumber pendapatan warga.
“Lahan sempit bukan masalah, justru menjadi tantangan bagaimana bisa menghasilkan cuan. Hasil panen sudah kami pasarkan ke pasar, katering, dan hotel,” tutur Suwanto.
Tak hanya sebagai kawasan hijau, Kampung Bungas kini berkembang menjadi lokasi wisata edukasi. Namun untuk menjaga keberlanjutan dan memastikan manfaat bagi warga, sistem kunjungan diterapkan melalui reservasi dengan ketentuan pengunjung wajib memesan makanan atau produk lokal.
“Kami ingin ada pendapatan yang diterima warga. Kalau hanya berkunjung tanpa kontribusi, warga malah kelelahan tanpa hasil. Jadi sistem reservasi ini supaya semua merasa diuntungkan,” jelasnya.
Meski baru pertama kali mengikuti lomba CGH pada 2025, Kampung Bungas langsung menyabet juara pertama. Meski begitu, Suwanto menegaskan bahwa tujuan utama program bukan hanya untuk memenangkan lomba.
“Kami membangun kawasan ini bukan untuk lomba, tapi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Lomba hanyalah bonus dari kerja keras dan kolaborasi warga,” tegasnya.
Keberhasilan Kampung Bungas tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang berkontribusi memberikan pembinaan dan pendampingan teknis.***
BACA JUGA
