Kisah Sekelompok Pemuda Balikpapan Selamatkan Kucing-Anjing Jalanan, Pernah Hadapi Tukang Jagal

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Di tengah hiruk-pikuk kota Balikpapan, nasib kucing dan anjing jalanan tak selalu seindah yang terbayangkan. Banyak dari mereka hidup terlantar, sakit, atau bahkan menjadi korban kekerasan manusia. Kondisi inilah yang menggerakkan Balikpapan Cat Rescue Foundation (BCRF) untuk turun tangan.
Riana, founder BCRF, tak pernah menyangka kecintaannya pada kucing sejak kecil akan membawanya sejauh ini. “Awalnya saya nolong kucing sendiri. Saya bawa ke klinik, saya rawat sendiri. Tapi makin lama makin banyak yang saya tolong, akhirnya saya bergabung ke BCRF,” ujarnya kepada inibalikpapan.com.
Resmi berdiri pada Mei 2017, komunitas ini hingga sekarang menjadi rumah bagi banyak kucing dan anjing yang membutuhkan pertolongan.
Rescue Setiap Hari, Street Feeding Rutin

Saat ini, BCRF dalam pengelolaan oleh delapan pengurus aktif. Dengan tenaga terbatas, mereka menjalankan berbagai kegiatan, mulai dari rescue kucing dan anjing setiap hari hingga street feeding yang mereka lakukan dua kali dalam sebulan.
“Kami menerima laporan dari masyarakat via media sosial. Begitu ada laporan, kami langsung turun ke lapangan untuk menyelamatkan mereka,” kata Riana.
Setelah selamat, kucing dan anjing yang membutuhkan perawatan medis akan mereka bawa ke klinik yang bekerja sama dengan BCRF. “Setelah pulih, mereka mendapat perawatan di rumah singgah,” tambahnya. Jika memungkinkan, kucing dan anjing yang sudah sehat akan mereka carikan adopter melalui media sosial. Namun, untuk yang mengalami cacat permanen, mereka biasanya tetap tinggal di rumah singgah BCRF.

Selain rescue dan street feeding, BCRF juga gencar melakukan edukasi steril untuk menekan populasi kucing dan anjing jalanan serta edukasi ke masyarakat, termasuk ke sekolah-sekolah. “Kami ingin masyarakat lebih peduli, terutama soal pentingnya steril. Seribu shelter pun tidak akan cukup kalau program steril tidak jalan,” tegas Riana.
Hadapi Tukang Jagal
Di sisi lain, Riana bercerita BCRF juga pernah melakukan investigasi terkait perdagangan daging anjing di Balikpapan. Pada Oktober 2021, mereka melakukan investigasi menyeluruh di kawasan Balikpapan hingga Kutai Kartanegara (Samboja) untuk mengungkap praktik jual beli daging kucing dan anjing yang masih terjadi.
Dari investigasi itu, mereka menemukan fakta bahwa perdagangan daging anjing dan kucing masih berlangsung secara sembunyi-sembunyi di Sepinggan Baru.
Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika mereka harus berhadapan langsung dengan tukang jagal demi menyelamatkan seekor anjing yang akan dijual untuk dikonsumsi. “Kami dapat laporan kalau ada anjing yang dianggap mengganggu di perumahan. Warga mengancam akan meracun atau menyerahkannya ke tukang jagal. Saat kami sampai, anjing itu sudah dibawa ke sana,” kenang Riana.
Tanpa pikir panjang, tim BCRF langsung mendatangi tukang jagal tersebut. “Kami harus debat dulu, tapi akhirnya berhasil menyelamatkannya,” ujarnya. Peristiwa ini semakin menguatkan tekad BCRF untuk memperjuangkan perlindungan hukum bagi kucing dan anjing jalanan.
BCRF berharap populasi kucing dan anjing jalanan bisa ditekan agar penderitaan mereka berkurang. “Kami ingin pemerintah dan masyarakat lebih peduli. Kalau tidak bisa mengadopsi, setidaknya jangan menyakiti. Beri makan kalau bisa,” kata Riana.
Selain itu, edukasi sejak dini juga menjadi fokus BCRF. “Anak-anak harus diajarkan untuk menyayangi semua makhluk hidup, terutama kucing dan anjing jalanan. Karena kepedulian itu harus tumbuh sejak kecil,” tutupnya.***
BACA JUGA