Seminar energi yang digelar Pertamina RU V yang mengangkat tema Potensi Energi Indonesia.

Miliki Peran Strategis dalam Ketananan Energi Nasional, Pertamina Harus Terus Berinovasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pertamina harus terus berinovasi khususnya terkait tekhnologi yang mendukung green transformation, konservasi energi, dan energi baru terbarukan.

Hal itu disampaikan Corporate Head Business Strategic Planning & Portfolio PIMR PT Pertamina, dalam seminar energi yang dige;ar Pertamina RU V yang mengangkat tema Potensi Energi Indonesia.

Pasalnya, Pertamina memiliki peran yang strategis dalam ketahanan energi nasional, sekaligus menjawab tantangan dari Kementerian ESDM. Untuk mendorong keamanan energi dan menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Menurutnya, beberapa langkah yang dilakukan Pertamina, yakni meningkatkan daya saing kilang melalui Pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) memberikan layanan terbaik bagi masyarakat melalui program BBM satu Harga.

Mengoptimalisasikan konten lokal dan sinergi dengan industri nasional, dan menangkap potensi nasional ke pasar internasional seperti drilling services, refinery, dan lain-lain.

Menurutnya,  Indonesia juga memiliki sumber panas bumi nomor dua terbesar di dunia. Pemerintah dan Pertamina sendiri sebagai sebuah sumber energi baru terbarukan.

Dimana saat ini Pertamina Geothermal Energy telah memiliki sekitar 30% lebih pembangkit listrik Gheotermal yang terpasang dari total 2.132 di seluruh Indonesia.

Sementara President Director Digital Energy Asia Dr. Salis memberikan banyak insight dan wawasan mengenai teknologi yang dapat diterapkan di dunia energi untuk meringankan beban operasional.

Namun, tantangannya adalah kembali ke Sumber Daya Manusia yang harus mumpuni dan juga tingkat kompleksitas yang ada. Transformasi dan penerapan teknologi ini juga banyak memberikan manfaat terutama efisiensi dari segi finansial.

Dalam kesempatan itu, Salis juga menambahkan bahwa sudah sepatutnya Pertamina melek terhadap perubahan ini untuk terus survive dan saat ini progres Pertamina sangat baik.

Direktur Konservasi Energi dari Kementerian ESDM menyebutkan, kebijakan pengimplementasian Biodiesel 30% (B30) yang diberlakukan sejak tahun 2020.

Baca juga ini :  Selain SPHP, September ini Bulog Salurkan Beras Bantuan Pangan

Hal itu salah satu bentuk solusi untuk menurunkan defisit transaksi impor solar dan pemerintah akan terus memberikan tantangan bagi erusahaan yang bergerak di bidang energi untuk terus berinovasi.

Manager RU V, Mulyono mengungkapkan, semkinar tersebut digelar dalam rangkaian bulan energy. Harapannya, seminar akan meningkatkan kepedulian dan menambah wawasan terkait kondisi energi nasional.

Hadir dalam seminar, mahasiswa dan dosen Institut Teknologi Kalimantan, STT Migas, Politeknik Negeri Balikpapan, dan Universitas Balikpapan.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.