BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Batik motif Bunga Anggrek karya Sutiyani peserta nomor 10 lomba batik Dekranasda keluar sebagai juara pertama Lomba Motif Batik Khas Balikpapan dengan poin 1.250 menyisihkan 9 peserta lainya.
Gelar Lomba Motif Batik Khas Balikpapan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Balikpapan bersama dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan.
Lomba yang digelar selama dua hari sejak Senin (21/2)dan Selasa (22/2) di gedung Dekranasda dinilai oleh tiga tim juri yakni Raden Bambang Master Batik dari Kementrerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lampang Bilung tokoh budaya perempuan Dayak dan Supriyadi dari Dekrenasda Kaltim.
Penilaian peserta lomba batik memperhatikan potensi desain motif khas Balikpapan, kesesuaian antara estetika, kreativitas dan inovasi, ergonomis serta hasil penilain tim juri.
Tim juri juga memutuskan juara II kepada Yahnawati peserta nomor 14 dengan motif enceng gondok mengumpulkan poin 1160, juara III kepada Supratono peserta nomor 03 dengan motif Klubut Nusantara dengan poin 1140.
Sutiyani mengaku motif bunga Anggrek diangkat karena sangat banyak tumbuh di dalam Hutan Kalimantan. Angrek sendiri mempunyai karisma yang luar biasa.
“Itu simbul dari rasa Cinta, kedamaian dan kemewahan. Bunganya yang beraneka ragam dan sangat indah semuanya. Disitu saya ter inspirasi untuk mengangkat motif ini sebagai motif Batiku atau Batik Biyung. Dan punya filosofi yang menarik Ya itu semuanya akan indah pada waktunya, “terangnya.
Menurutnya bunga Anggrek tidak gampang merawatnya butuh waktu yang panjang untuk bisa berbunga. Sekali ber bunga, bunganya sungguh indah dan tahan lama.
“Begitu juga kita. Manusia harus selalu ber juang pantang menyerah jujur tidak gampang putus asa. dengan kegigihanya semuanya itu akan kita petik hasilnya. yang pasti semuanya akan indah pada waktunya, ” ujarnya.
Tim juri juga memutuskan juara harapan I kepada Arensi dengan motif Batik daun insulin, dan juara harapan II kepada Agus Suharyanto dengan motif batik suburnya alam Balikpapan sedangkan juara harapan III diberikan kepada Iin Endah Prianti dengan motif batik Pesono Kelubut.
Master Batik Internasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan asal Jogyakarta Raden Bambang mengatakan lomba batik khas Balikpapan yang digelar Dekranasda Balikpapan ingin memunculkan karya batik khas daerah dengan simbol Kalimantan. Disamping itu hasil karya ini harus dapat diterima pasarkan dalam artian layak jual.
“sehingga keingan ibu wali kota menggelar ini bukan hanya cari juara I atau juara II tapi bagaimana kelanjutan itu setelah ditentukan motif, dihak patenkan dikembangkan sehingga terjadi produk motif yang bisa dijadikan kekayaan Balikpapan,” ujar Raden Bambang kepada Inibalikpapan.com, Selasa (22/2/2022).
Pihaknya bersama dua dewan juri saling berdiskusi dengan keilmuan dalam menentukan peserta terbaik seperti motif nya bagus tapi budaya salah. “Jadikita duduk bersama membetulkan, kita fair. Bukan hanya ini layak jual tapi dari ini salah budayanya, komposisinya. Makanya kita putuskan secara matang diputuskan enam orang ini dipilih dan diputuskan nanti bagaiman kesiapan legalitasnya, jadi UMKM dibantu. Kalau belum siap legalitas pemerintah bagaimana mau bantu,” tuturnya.
Para peserta ini rata-rata merupakan pengrajin batik karena itu menyinggung IKN, Balikpapan sebagai akses utama IKN menurut Bambang hal ini perlu disambut salah satunya dengan menetapkan motif batik Balikpapan. karena seluruh daerah sudah memiliki khas motif batik masing-masing.
“Alhamdulillah dengan adanya ide itu UMKM daerah semakin berkembang kareana otomatif membkini seragam daerah mulai dari pemda, sampai ke RT, RW ini akan berkembang terus bikin tamplak-tamplak. Jadi dengan buat ini sebetulnya mempersiapkan UMKM kami hanya memandang seperti itu,”tukasnya.