Pemeliharaan Kilang Pertamina Balikpapan Dimulai, Lebih dari 3.200 Pekerja Terlibat

Balikpapan, inibalilpapan.com,- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan resmi memulai pemeliharaan rutin di Kilang Balikpapan I lewat acara Grand Safety Talk, Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini berlokasi di kawasan Jalan 400-BPP 1 dan jadi ajang pengingat pentingnya keselamatan kerja selama proses overhaul kilang.
General Manager KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, menekankan bahwa keselamatan harus jadi prioritas bersama. Ia menghimbau kepada semua pihak untuk patuh aturan dan jangan sungkan saling mengingatkan.
“Saling ingatkan soal keselamatan, pahami apa yang dikerjakan, dan jalankan golden rules HSSE. Jangan lupa yel-yel kita: Datang Selamat, Pulang Selamat Bersama-sama,” ujar Novie.
Turut hadir dalam acara ini manajemen, perwakilan pekerja dari semua bagian, termasuk dari PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), hingga para kontraktor. Prosesi pemakaian APD secara simbolis juga menjadi wujud komitmen untuk menjaga keselamatan.
Sementara itu, Ryan Aryanto selaku Manager Turn Around menyebutkan kalau pemeliharaan bakal berlangsung 33 hari—mulai 16 Juni sampai 18 Juli 2025. Sistem kerja akan menjadi dua shift nonstop 24 jam.
“Ada 711 peralatan yang bakal ditangani, dari alat stationary, instrumentasi, rotating, sampai electrical. Total pekerja yang terlibat lebih dari 3.200 orang dari 44 kontraktor,” jelas Ryan.
Menurutnya, persiapan sudah matang: manpower siap 80%, material 96%, dan alat berat, dokumen izin kerja, JSA, hingga pra-turn around sudah kelar 100%.
Kontrol pekerjaan akan menggunakan sistem Equipment Release Card agar semua proses tercatat rapi dan aman.
Keselamatan Jadi Budaya Kerja
Di tempat yang sama, VP HSSE KPI, Wenny Ipmawan, juga menyampaikan arahan tegas. Ia menekankan bahwa keselamatan bukan sekadar prosedur, tapi budaya kerja yang harus berdiri.
“Jangan ragu untuk intervensi kalau lihat potensi bahaya. Banyak kecelakaan bisa dicegah kalau ada yang berani speak up,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kerja aman bukan cuma soal SOP, tapi soal keluarga yang menunggu di rumah.
“Kita kerja bukan cuma untuk perusahaan, tapi untuk anak-anak kita juga. Jangan sampai yang pulang malah kabar duka,” ucap Wenny menyentuh.
Wenny menutup dengan ajakan buat terus menjaga komitmen, menerapkan Corporate Life Saving Rules, izin kerja, dan saling peduli. “Bekerja aman itu bentuk cinta kita buat keluarga. Pulanglah dengan senyum, bukan dengan tangis.”***
BACA JUGA