Rumah Bandar Sabu di Gunung Bugis Balikpapan Digeledah, Dua Anjing Pelacak Turun

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur menggeledah rumah seorang perempuan berinisial D di kawasan Gunung Bugis, Balikpapan Barat, Senin (23/6/2025) sore.
Penggeledahan ini merupakan tindak lanjut dari penangkapan D yang dugaannya sebagai bandar narkoba dan pengatur jaringan peredaran sabu lintas Kalimantan.
Perempuan itu ditangkap lebih dulu pada 7 Mei lalu di Tarakan, Kalimantan Utara, setelah sebelumnya kabur dari Balikpapan. Ia bersembunyi di rumah pria berinisial R, yang juga dugaannya terlibat dalam jaringan narkoba.
Penangkapan tersangka merupakan hasil pengembangan dari kasus kurir narkoba berinisial A yang lebih dulu terciduk di kawasan Gunung Bugis.
“D ini yang mengatur semua. Setelah salah satu kurir tertangkap di Balikpapan, dia sempat melarikan diri ke Tarakan dan bersembunyi di rumah seorang pria berinisial R, yang dugaannya sebagai penyedia barang,” ujar Kepala BNNK Balikpapan, Kombes Pol Bonifasio Rio Rahadianto.
Dari tangan perempuan itu, petugas menyita sabu seberat lebih dari 567 gram. Barang haram tersebut akan beredar ke sejumlah daerah, seperti Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Tenggarong.
“Sehari-hari tersangka di lingkungan sekitar hanya terkenal sebagai pedagang online. Namun dari hasil penyelidikan, perannya jauh lebih besar,” jelas Bonifasio.
Tim gabungan BNN, Bea Cukai, Kepolisian, dan Pomdam VI Mulawarman menggeledah rumah D di RT 40, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat. Operasi ini melibatkan sekitar 30 personel dan dua ekor anjing pelacak dari Unit K9 Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur.
Selama penggeledahan, petugas menemukan sejumlah dokumen penting, termasuk buku tabungan. “Dari hasil penggeledahan, kami temukan sejumlah dokumen termasuk buku tabungan. Ini penting untuk menelusuri transaksi dan alur distribusi narkoba dalam jaringan ini,” ucap Bonifasio.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. “Ini perang bersama. Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran masyarakat sangat penting,” tambahnya.
Warga Sekitar Tak Menyangka
Ketua RT 40 Kelurahan Baru Ulu, Nuryadi Paul, mengaku terkejut dengan pengungkapan kasus tersebut. Ia mengatakan D tinggal bersama suami dan dua anaknya di rumah milik pribadi yang baru mereka tempati kurang dari setahun.
“Rumah itu rumah pribadi, bukan rumah sewa. Mereka tinggal bertiga, suami istri dan anaknya,” ujar Nuryadi.
Menurutnya, selama ini D tidak menunjukkan perilaku mencurigakan. Ia dikenal sebagai warga yang ramah dan terbuka.
“Ya biasa saja. Kalau di lingkungan, nggak ada yang terlalu mencurigakan. Katanya jualan online, itu yang disampaikan ke warga,” lanjutnya.
Namun, beberapa warga mulai curiga karena beberapa kali melihat aparat terlihat di sekitar rumah, meskipun tidak ada aktivitas mencolok.
“Mungkin dari situ warga mulai curiga. Tapi ya kami juga nggak bisa terlalu jauh menilai, karena tidak ada yang benar-benar kelihatan mencurigakan,” kata Nuryadi.
Ia menambahkan, rumah tersebut pun tidak sering didatangi tamu. “Tidak banyak tamu, jadi ketika ada pengungkapan seperti ini, tentu kami kaget. Tapi mungkin ada aktivitas di luar yang tidak kami ketahui,” tutupnya.
Penggeledahan ini menjadi bagian dari operasi nasional BNN yang berlangsung serentak di 18 wilayah dan tersiar langsung di kanal YouTube BNN RI. Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh BNN Provinsi Kalimantan Timur.***
BACA JUGA