Top Header Ad

Segera Diblokir, Pengguna TikTok di AS Sudah Siap Hadapi Dampak Larangan

TikTok MrBeast
MrBeast jadi salah satu konten kreator yang berminat beli TikTok selain Elon Musk dan dua miliarder lain (Pixabay)

WASHINGTON, inibalikpaan.com – Aplikasi TikTok telah menjadi banyak perbincangan warga di Amerika Serikat (AS) karena pemerintah federal yang ancam akan putus akses ke aplikasi tersebut.

Padahal, hampir setengah dari warga AS memanfaatkan aplikasi ini untuk mempromosikan bisnis kecil serta menjadi konten kreator .

Tiktok mengatakan Jumat, 17 Januari 2025 bahwa aplikasi itu akan berhenti beroperasi di Amerika Serikat pada Minggu.

Hal ini tidak akan terjadi jika Presiden Joe Biden memberikan jaminan kepada perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google bahwa mereka tidak akan menghadapi tindakan penegakan hukum saat larangan mulai berlaku.

Larangan tersebut akan diberlakukan berdasarkan undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada bulan April.

Hal ini dan menandai penutupan pertama aplikasi media sosial utama di AS dimana TikTok punya 170 juta pengguna domestik dengan pendapatan sekitar $20 miliar pada tahun 2025.

Platform tersebut memiliki waktu hingga Minggu untuk memutuskan hubungan dengan induknya yang berbasis di Tiongkok, ByteDance.

Jika tidak, TikTok wajib menutup operasinya di AS untuk mengatasi kekhawatiran bahwa hal itu merupakan ancaman bagi keamanan nasional.

Hakim Mahkamah Agung menegakkan larangan tersebut pada Jumat kemarin dalam keputusan bulat.

Pernyataan Gedung Putih menyatakan Biden tidak akan mengambil tindakan apa pun untuk menyelamatkan TikTok sebelum batas waktu.

Tanpa keputusan Biden untuk secara resmi mengajukan penundaan 90 hari dalam batas waktu, perusahaan yang menyediakan layanan untuk TikTok atau menjadi tuan rumah aplikasi tersebut dapat menghadapi tanggung jawab hukum.

Tidak jelas apakah mitra bisnis TikTok, termasuk Apple , Alphabet Google dan Oracle akan terus berbisnis dengannya sebelum Trump dilantik pada hari Senin.

Ketidakpastian atas masa depan aplikasi tersebut telah membuat para pengguna berebut mencari alternatif termasuk RedNote yang berbasis di China.

Sebagian besar adalah anak muda.

Para pesaingnya Meta dan Snap juga telah melihat saham mereka naik bulan ini menjelang larangan tersebut.

Pasalnya para investor bertaruh pada masuknya pengguna dan dolar iklan.

Perusahaan pemasaran yang bergantung pada TikTok telah bergegas menyiapkan rencana darurat.

Mereka menggambarkannya sebagai momen bahaya setelah berbulan-bulan kebijaksanaan konvensional mengatakan bahwa solusi akan terwujud untuk menjaga aplikasi tetap berjalan.

Donald Trump Jadi Harapan Investor dan Pengguna TikTok

Ada tanda-tanda bahwa TikTok dapat bangkit kembali di bawah Presiden AS Donald Trump yang baru.

Trump ingin mengejar resolusi politik atas masalah tersebut dimana bulan lalu ia desak Mahkamah Agung untuk menghentikan penerapan larangan tersebut.

Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa keputusan tentang masa depan aplikasi TikTok akan tergantung padanya.

Tetapi dia tidak memberikan perincian tentang langkah apa yang akan ia ambil.

Laporan media mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan perintah eksekutif yang akan menangguhkan penegakan hukum penjualan atau pelarangan TikTok selama 60 hingga 90 hari.

CEO TikTok Shou Zi Chew berencana untuk menghadiri pelantikan presiden AS pada tanggal 20 Januari dan duduk di antara tamu-tamu penting yang diundang oleh Trump, kata seorang sumber kepada Reuters.

Para pelamar termasuk mantan pemilik Los Angeles Dodgers Frank McCourt telah menyatakan minatnya pada bisnis yang berkembang pesat yang menurut para analis dapat bernilai hingga $50 miliar.

Laporan media mengatakan Beijing juga telah mengadakan pembicaraan tentang penjualan operasi TikTok di AS kepada miliarder dan sekutu Trump Elon Musk, meskipun perusahaan tersebut telah membantahnya.

Sedangkan saham ByteDance merupakan milik pribadi sekitar 60 persen oleh investor institusional seperti BlackRock dan General Atlantic.

Sementara pendiri dan karyawannya masing-masing memiliki 20 persen. Perusahaan ini memiliki lebih dari 7.000 karyawan di AS.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.