Keterbatasan Fiskal Jadi Tantangan, Pemerintah Dorong Investasi Swasta untuk Infrastruktur Nasional

JAKARTA, Inibalikpapan.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa keterbatasan kapasitas fiskal negara menjadi alasan utama perlunya keterlibatan sektor swasta dalam membiayai pembangunan infrastruktur nasional.
Hal ini disampaikannya dalam ajang International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/6/2025).
“Indonesia adalah negara kepulauan dengan keragaman geografi dan ekonomi. Kita memiliki kebutuhan mendesak untuk memperluas konektivitas dan memastikan akses adil terhadap infrastruktur dasar,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Kebutuhan Investasi Infrastruktur Capai USD 625 Miliar
Menkeu mengungkapkan bahwa pada periode 2025–2029, kebutuhan pendanaan infrastruktur Indonesia mencapai USD 625,37 miliar. Namun, kemampuan pemerintah hanya mencakup sekitar 40 persen dari total kebutuhan tersebut, atau sekitar USD 250 miliar.
“Kita menghadapi financing gap yang signifikan. Karena itu, partisipasi sektor swasta dan mitra pembangunan menjadi sangat krusial,” tambahnya.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya menciptakan mekanisme pendanaan kreatif dan inovatif, termasuk skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), untuk menjawab tantangan pembiayaan tersebut.
BACA JUGA :
AHY: Kerja Sama Publik-Swasta Jadi Kunci Percepatan
Sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat membuka ICI 2025, menekankan bahwa kolaborasi multipihak adalah kunci utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional.
“Infrastruktur yang terintegrasi dan berkelanjutan akan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ujar AHY.
Ia menyambut baik kehadiran para calon investor dari dalam dan luar negeri dalam forum ICI 2025, dan menyatakan bahwa momentum ini penting untuk membangun kemitraan strategis jangka panjang.
“Banyak calon investor menunjukkan minat tinggi untuk berkolaborasi. Pemerintah menyambut baik kerja sama ini demi pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berdaya saing,” tegasnya.
Membangun Infrastruktur Bukan Hanya Soal Fisik, Tapi Soal Masa Depan
Pembangunan infrastruktur kini tidak hanya menyangkut jalan, jembatan, dan pelabuhan, tetapi juga menyentuh akses digital, energi bersih, dan keberlanjutan lingkungan. Pemerintah menekankan bahwa proyek-proyek ke depan harus berbasis pada prinsip ESG (environmental, social, governance) dan inklusivitas.
ICI 2025 menjadi ajang penting untuk menyatukan visi antara pembuat kebijakan, pelaku usaha, dan investor dalam mendorong ekosistem pembangunan infrastruktur nasional yang lebih kuat, transparan, dan berkelanjutan./Info Publik
BACA JUGA