Top Header Ad
Top Header Ad

Konflik Israel dan Iran Memanas, Indonesia Diminta Ambil Sikap Tegas

Tangkapan layar footage serangan rudal Iran di Tel Aviv. (Foto: Eyes on Palestine/ Instagram)

TEHERAN, inibalikpapan.com – Konflik di Timur Tengah kian memanas setelah Israel dan Iran saling melancarkan serangan ke masing-masing wilayah.

Terbaru, pemerintah Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel, pada Jumat dan Sabtu 13-14 Juni waktu setempat. Ini sebagai respons langsung serangan udara Israel sebelumnya yang menghantam fasilitas nuklir Iran.

Iran menamakan aksi balasan ini Operation True Promise III. Mereka melepas puluhan rudal balistik dan lebih dari 100 drone ke wilayah Tel Aviv, mengutip AP News dan Reuters.

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, menyatakan, “Kami tidak memulai perang ini, tapi kami yang akan menentukan bagaimana ia berakhir.”

Brigjen Abolfazl Shekarchi, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, menegaskan serangan balasan berlangsung sesuai hak mempertahankan diri berdasarkan Piagam PBB.

Sementara itu, menurut perwakilan resmi Iran di PBB, Amir Saeid Iravani, setidaknya 78 orang tewas dan 320 luka-luka. Ini akibat serangan Israel ke Natanz dan Isfahan.

Presiden AS Donald Trump dalam pernyataan resmi menegaskan AS tidak terlibat langsung, tetapi mendukung hak Israel membela diri. Ia juga memperingatkan Iran agar tidak memperluas konflik.

Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat atas eskalasi ini. Ini dipicu oleh pernyataan tegas Iravani bahwa serangan Israel adalah “aksi teror negara” dan menuntut tindakan hukum internasional.

Indonesia Harus Bersikap

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, menanggapi serangan udara besar-besaran Israel ke sejumlah target strategis di Iran. Ia mendesak Pemerintah Indonesia agar berperan aktif dalam merespons aksi sepihak tersebut.

Said mengingatkan bahwa jika diakumulasi, Israel telah melakukan ribuan kali serangan ke enam negara. Ini tanpa pernah mendapatkan sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Tindakan Israel yang melakukan serangan sepihak ini jelas bertentangan dengan pasal 4 paragraf 2 Piagam PBB. Dan Iran merupakan negara berdaulat dan memiliki hak hukum internasional,” kata Said kepada wartawan, melansir Suara, jaringan inibalikapapan.com.

Sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI, ia menilai serangan Israel berpotensi memicu perang nuklir di Timur Tengah. Ini juga menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar. Ia mendorong pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah tegas. Guna mencegah eskalasi konflik yang lebih luas, serta menjaga perdamaian dunia.

Said meminta pemerintah mendesak Sekjen PBB agar menggunakan Pasal 99 dari Piagam PBB. “Indonesia harus mendesak Sekjen PBB untuk menggunakan artikel 99 dari Piagam PBB. Di mana Sekjen PBB diberikan kewenangan untuk menyampaikan peringatan terhadap ancaman perdamaian dan keamanan dunia kepada Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian Sekjen PBB dapat mengusahakan pertemuan Dewan Keamanan PBB atas inisiatifnya. Agar Dewan Keamanan PBB mengambil langkah kongkrit untuk resolusi konflik di Timur Tengah,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya Indonesia mengingatkan negara-negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan. Ini agar menggunakan hak tersebut secara lebih selektif dan tidak bertentangan dengan semangat berdirinya PBB. “Ketiga, bersama sama dengan negara negara konferensi Islam dan ASEAN. Untuk mendesak dikeluarkannya Israel dari keanggotaan PBB melalui Sidang Majelis Umum,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan pentingnya upaya bersama dengan negara-negara Konferensi Islam dan ASEAN untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel. “Penting mengajak negara-negara konferensi Islam dan ASEAN melalui PBB untuk memberikan sanksi ekonomi secara langsung kepada Israel, dan atau memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, dan kedaulatan,” katanya.

Ia juga mendorong pemerintah agar aktif menyusun proposal perdamaian jangka panjang. “Dalam jangka panjang, pemerintah dapat mengajukan peta jalan damai, khususnya di Timur Tengah kepada Majelis Umum, Dewan Keamanan dan Sekjen PBB sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah,” lanjutnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses