Top Header Ad

Memakan Korban Jiwa, Ini Lima Fakta Tragedi Tenggelamnya KMP Muchlisa di Teluk Balikpapan

Kapal Feri Mukhlisa yang melayani rute penyeberangan Balikpapan–Penajam Paser Utara (PPU) karam dan tenggelam di di Teluk Balikpapan pada Senin (5/5/2025) siang. (Foto: Tangkapan Layar Video Amatir)
Kapal Feri Mukhlisa yang melayani rute penyeberangan Balikpapan–Penajam Paser Utara (PPU) karam dan tenggelam di di Teluk Balikpapan pada Senin (5/5/2025) siang. (Foto: Tangkapan Layar Video Amatir)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Muchlisa di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin, 5 Mei 2025, menimbulkan duka mendalam dan memunculkan pertanyaan serius mengenai keselamatan pelayaran di wilayah tersebut. Berikut lima fakta penting yang telah inibalikpapan.com rangkum terkait insiden tersebut:

1. KMP Muchlisa Tenggelam Akibat Kerusakan Mesin

Kapal Feri Mukhlisa yang melayani rute penyeberangan Balikpapan–Penajam Paser Utara (PPU) karam dan tenggelam di di Teluk Balikpapan pada Senin (5/5/2025) siang. (Foto: Tangkapan Layar Video Amatir)
Kapal Feri Mukhlisa yang melayani rute penyeberangan Balikpapan–Penajam Paser Utara (PPU) karam dan tenggelam di di Teluk Balikpapan pada Senin (5/5/2025) siang. (Foto: Tangkapan Layar Video Amatir)

KMP Muchlisa tenggelam sekitar pukul 15.20 WITA saat hendak sandar di Pelabuhan Penajam. Menurut keterangan Direktur Polairud Polda Kaltim, Kombes Pol Eduward Pardede, kapal mengalami kerusakan pada mesin kiri, tepatnya patahnya as propeller, yang menyebabkan kapal kehilangan kendali dan akhirnya tenggelam tidak jauh dari Pos AL Penajam .

2. Dari Puluhan Penumpang, Dua ABK Menjadi Korban Jiwa

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Ayu, kru kapal dan korban terakhir dari kecelakaan KMP Muchlisa yang tenggelam beberapa hari lalu. (Foto: Samsul/inibalikpapan.com)

Dari 44 orang yang ada di kapal, dua anak buah kapal (ABK) menjadi korban jiwa dalam insiden ini. Ilham Suharto ditemukan pada Selasa (6/5) di dek ekonomi kapal, sementara Khayu Mutiara Purwati, mualim 1 berusia 22 tahun, ditemukan pada Rabu (7/5) di kedalaman 12 meter di area cardeck kapal.

3. Keluarga Korban Sudah Terima Santunan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama PT Jasa Raharja menyerahkan santunan kepada keluarga dua korban jiwa dalam insiden ini. Santunan sebesar Rp50 juta diberikan oleh Jasa Raharja, dan Rp75 juta dari pemilik kapal, PT Sadena Mitra Bahari, kepada masing-masing ahli waris.

Kepala Cabang PT Jasa Raharja Kaltim, Wanda P. Asmoro, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyerahkan santunan itu. “Sesuai ketentuan Menteri Keuangan, Jasa Raharja memberikan santunan sebesar Rp50 juta. Karena korban merupakan kru, maka ada tambahan santunan ekstra cover dari Jasa Raharja Putra sebesar Rp75 juta,” jelas Wanda.

4. Investigasi dan Evaluasi Keselamatan Jadi Hal Penting

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan pelayaran. Ia mengingatkan semua pihak, termasuk KSOP dan operator kapal, untuk selalu waspada dan menerapkan standar pelayanan yang aman bagi semua.

“Operator dalam hal ini PT. Sadena dan seluruh pihak termasuk Biro Klasifikasi Indonesia harus lebih memperhatikan aspek keselamatan. Ini menyangkut nyawa manusia,” tegas Rudy dalam keterangannya kepada media, Kamis (8/5/2025).

Gubernur menekankan bahwa setiap kejadian kecelakaan, selain sebagai musibah, juga harus menjadi bahan introspeksi dan evaluasi menyeluruh. Ia menyoroti pentingnya memastikan standar operasional prosedur (SOP) berjalanan dengan ketat.

“Setiap kapal yang akan berlayar harus dipastikan dalam kondisi layak dan aman. Kita ini membawa manusia, keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.

5. Proses Evakuasi Melibatkan Tim SAR Gabungan

Tim sar gabungan melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Muchlisa di teluk Balikpapan.(Foto:Basarnas)

Tim SAR gabungan dari berbagai instansi, termasuk Basarnas, BPBD, dan KSOP, juga terjun untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban. Proses pencarian berlangsung selama tiga hari hingga seluruh korban berhasil terdeteksi.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses