Top Header Ad

Pelaku Usaha Balikpapan-Paser Ramai Gunakan QRIS, Sudah Tembus 239 Ribu Merchant

Ilustrasi penggunaan QRIS. Para pelaku usaha di Balikpapan, PPU, hingga Paser ramai gunakan metode ini. (Foto: Suara.com/BRI)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Perkembangan capaian transaksi dan adopsi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Balikpapan hingga akhir Maret 2025 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Wilayah kerja ini mencakup Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.

Hingga Maret 2025, volume transaksi QRIS di wilayah tersebut telah mencapai 10.445.722 transaksi. Atau, sekitar 34,69% dari target tahun 2025 yang ditetapkan sebesar 30,11 juta transaksi.

Dari sisi jumlah merchant, capaian di wilayah kerja KPwBI Balikpapan juga terbilang signifikan. Dari target 247.876 merchant pada tahun ini, hingga Maret sudah tercatat sebanyak 239.784 merchant atau 66,65% dari target.

Sementara itu, untuk jumlah pengguna QRIS, target pada level provinsi Kalimantan Timur, yakni sebesar 831.298 pengguna. Sampai akhir Maret, jumlah pengguna QRIS di Kaltim telah mencapai 805.618 pengguna. Sekitar 48 persen di antaranya atau sekitar 387 ribu pengguna berasal dari wilayah Balikpapan, PPU, dan Paser.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target-target tersebut.

“Untuk mendukung pencapaian target QRIS 2025, KPwBI Balikpapan akan senantiasa melakukan sinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, komunitas/asosiasi serta masyarakat luas,” ujar Robi Ariadi dalam keterangan yang inibalikpapan.com terima.

Ia menambahkan, selain memperkuat sinergi, KPwBI Balikpapan juga aktif mendorong terbentuknya ekosistem pembayaran non tunai.

“KPwBI Balikpapan juga turut mendorong implementasi ekosistem pembayaran non tunai melalui kampanye Festival Non Tunai Nusantara (FENTURA) Series,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses