Usung Tema ‘Little Star Playtime’, YPK Yos Sudarso Suguhkan Pentas Seni di Plaza Balikpapan

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Suasana Balikpapan Plaza, Minggu siang (15/6/2025), tak seperti biasa. Lantunan musik tradisional terdengar dari arah atrium. Puluhan pelajar Yayasan Pendidikan Katolik Yos Sudarso tampil bergantian dalam acara bertajuk Little Star Playtime. Mereka menari, menyanyi, hingga membaca puisi. Semua mereka bawakan dengan kostum khas dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara dari YPK Yos Sudarso ini bukan sekadar pentas seni. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata pembinaan ekonomi kreatif sejak dini.
“Kalau bicara pariwisata, tidak bisa lepasdari ekonomi kreatif. Di dalamnya ada 17 subsektor, salah satunya seni pertunjukan,” kata Ratih saat seusai acara.
Ia mengaku kagum melihat keberanian dan semangat para siswa. Bagi Ratih, anak-anak ini sedang belajar menjadi pelaku seni.
“Dan hari ini saya melihat langsung bagaimana anak-anak menampilkan seni tari, musik, dan bahkan membaca puisi, yang semuanya merupakan bagian dari subsektor tersebut,” lanjutnya.
Pertunjukan berlangsung sejak pukul 13.00 WITA hingga menjelang sore. Ratusan pengunjung menyaksikan penampilan demi penampilan. Orangtua, guru, dan masyarakat umum ikut memberi tepuk tangan meriah.
Pentingnya Pengenalan Seni Sejak Dini
Menurut Ratih, pengenalan seni sejak dini adalah strategi penting. Apalagi, kata dia, Kota Balikpapan sejak 2019 telah resmi menjadi Kota Kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kini, Balikpapan tengah bersiap untuk mengikuti jejaring kota kreatif dunia melalui International Creative City Network (ICCN). Untuk itu, kegiatan seperti ini perlu terus mendapat dukungan semua pihak dan mendapat pengembangan.
“Saya bangga melihat anak-anak usia dini sudah dikenalkan dan dilatih seni budaya. Ini adalah langkah strategis, apalagi Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka kita harus jadi pelaku, bukan hanya penonton,” ujarnya.
Ratih berharap pentas seni seperti ini bisa terlaksana rutin. Ia juga mendorong sekolah lain berani tampil. Menurutnya, kreativitas anak-anak akan tumbuh kalau mendapat ruang. Seni bisa menjadi pintu masuknya.
Di akhir acara, beberapa siswa tampak masih mengenakan kostum sambil berfoto bersama. Sementara panitia tampak lega karena acara berjalan lancar. Meski hanya berlangsung sehari, pentas seni ini memberi kesan mendalam. Bagi para siswa, ini bukan sekadar tampil di depan umum. Tapi pengalaman awal sebagai bagian dari pelaku ekonomi kreatif yang akan tumbuh di kota mereka sendiri.***
BACA JUGA