Top Header Ad

Bangun Pasar Induk Modern, Dukung UMKM Dan Ciptakan Pusat Ekonomi Baru

Kepala Disdag Balikpapan Haemusri Umar

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) mengambil langkah strategis untuk memperkuat perekonomian daerah dengan membangun pasar induk baru di Jalan Soekarno–Hatta Kilometer 5,5, Balikpapan Utara. 

Proyek ini digadang-gadang akan menjadi pusat distribusi modern yang mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas kota yang selama ini terpusat di Pasar Pandansari.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar, pasar induk ini dirancang tidak hanya sebagai pusat jual beli, tetapi juga sebagai simpul distribusi utama yang menghubungkan langsung produsen dengan pedagang kecil. 

“Kami ingin memotong rantai distribusi yang selama ini panjang dan memberatkan pedagang kecil maupun konsumen. Dengan pasar induk ini, harga kebutuhan pokok bisa lebih stabil, dan UMKM punya akses langsung ke sumber produk,” jelas Haemusri, Selasa (13/5/2025).

Haemusri menambahkan, keberadaan pasar induk juga akan memberi angin segar bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini harus membeli barang dari pengepul dengan harga lebih tinggi. “Kini mereka bisa belanja langsung di pasar induk. Artinya, margin keuntungan mereka akan lebih besar dan itu akan berdampak langsung pada penguatan ekonomi keluarga,” tuturnya.

Tak hanya itu, pasar induk ini juga akan menampung UMKM binaan pemerintah kota dengan menyediakan kios-kios khusus yang didesain modern. Hal ini dilakukan sebagai bentuk nyata komitmen Pemkot Balikpapan dalam mendukung pelaku usaha kecil. Agar memiliki ruang usaha yang layak dan bersaing.

Fasilitas Modern dan Edukasi Ekonomi

Dalam rancangannya, pasar induk ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, termasuk sistem digitalisasi transaksi, pelatihan kewirausahaan, dan manajemen logistik yang efisien. “Kami tidak ingin pasar ini hanya jadi tempat transaksi jual beli, tapi juga jadi pusat edukasi ekonomi rakyat. Di sini, pedagang bisa belajar tentang pengelolaan usaha, pemasaran, bahkan teknologi digital,” ujar Haemusri.

Digitalisasi transaksi akan memungkinkan pedagang menerima pembayaran non-tunai, melakukan pencatatan stok secara otomatis, dan terhubung dengan platform penjualan daring. Hal ini sejalan dengan visi Balikpapan sebagai kota modern dan inklusif terhadap perkembangan teknologi.

Kurangi Beban Lalu Lintas dan Pemerataan Ekonomi

Selain berdampak pada sektor ekonomi, pembangunan pasar induk ini juga menjadi bagian dari upaya penataan kawasan kota. Distribusi besar yang selama ini terkonsentrasi di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, akan dialihkan ke wilayah pinggiran di Balikpapan Utara. “Kita ingin pusat kota lebih tertib. Dengan memindahkan aktivitas distribusi skala besar ke pinggiran, maka beban lalu lintas dan kepadatan pasar bisa dikurangi,” jelasnya.

Wilayah KM 5,5 Balikpapan Utara dipilih karena memiliki akses jalan yang memadai dan masih memungkinkan pengembangan kawasan ekonomi baru. Diharapkan, kehadiran pasar induk ini juga akan mendorong pertumbuhan wilayah Balikpapan Utara yang selama ini belum terlalu berkembang dibanding kawasan lainnya.

Pembangunan dan pengoperasian pasar induk ini diperkirakan akan membuka banyak lapangan kerja baru. Mulai dari tenaga kerja konstruksi saat tahap pembangunan, hingga tenaga operasional seperti petugas bongkar muat, logistik, keamanan, hingga pengelola kios dan sistem digital. “Ini peluang besar untuk warga sekitar. Kita ingin proyek ini juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja lokal,” kata Haemusri.

Ikon Baru Perdagangan Balikpapan

Dengan desain bangunan yang modern, tata ruang yang terintegrasi, serta fasilitas lengkap, pasar induk KM 5,5 juga diharapkan menjadi ikon baru sektor perdagangan Balikpapan. Pasar ini bukan hanya menjadi pusat ekonomi rakyat. Tetapi juga menunjukkan kesiapan kota dalam menyambut investasi dan kemajuan sistem perdagangan modern.

“Pasar ini mencerminkan keterbukaan Balikpapan terhadap investasi, modernisasi, dan penguatan ekonomi rakyat secara berkelanjutan. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bagian dari transformasi wajah ekonomi kota,” tutup Haemusri.

Pemerintah Kota menargetkan pembangunan pasar ini dimulai dalam waktu dekat dan rampung dalam dua tahun ke depan. Dengan kehadiran pasar induk tersebut. Wajah perdagangan Balikpapan diharapkan makin maju, inklusif, dan memberi dampak langsung bagi masyarakat luas, khususnya pelaku usaha kecil.

Penulis : Danny

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses